Induk gajah yang melihat anaknya mati tertabrak truk di Malaysia. Foto: Buletin Malaysia
Fajar Nugraha • 12 May 2025 07:55
Perak: Seekor gajah muda di negara bagian Perak, Malaysia, tewas dalam kecelakaan dengan truk pada 11 Mei saat gajah itu menyeberang jalan raya bersama induknya. Hal ini mengundang simpati luas setelah sebuah video memperlihatkan induk gajah itu berada di samping anaknya yang mati.
Video yang beredar daring, yang direkam dari pandangan kendaraan yang lewat, memperlihatkan induk gajah itu dengan kepala menempel di sisi truk, seolah-olah ingin membebaskan anaknya yang tergeletak tak bergerak di bawah kendaraan.
Menurut media lokal Sinar Harian, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 2.00 dini hari di Jalan Raya Timur-Barat dan melibatkan truk yang digunakan untuk mengangkut ayam.
Yusoff Shariff, Direktur Departemen Perlindungan Satwa Liar dan Taman Nasional Perak (Perhilitan), mengatakan bahwa badan tersebut diberitahu tentang kecelakaan itu sekitar pukul 3.30 dini hari.
Ia dikutip oleh Sinar Harian yang mengatakan bahwa "seekor gajah jantan yang diperkirakan berusia lima tahun mati setelah diyakini telah tertabrak truk saat mencoba menyeberang jalan".
“Petugas kami dikerahkan ke lokasi untuk melakukan operasi pemantauan dan penangkapan induk gajah guna memindahkannya ke tempat yang lebih aman,” kata Shariff, kepada Sinar Harian, yang dikutip dari The Straits Times, Senin 12 Mei 2025.
Berdasarkan perkiraan, Yusoff mengatakan induk gajah tersebut berusia sekitar 25 hingga 27 tahun dan beratnya sekitar 2,2 ton. Ia mengatakan bangkai gajah yang mati tersebut telah dipindahkan dan akan dikubur.
Menurut International Union for the Conservation of Nature (IUCN), gajah Asia tergolong terancam punah. Beberapa alasan penurunan populasinya adalah perburuan liar, hilangnya habitat, dan konflik manusia-gajah.
Harian Malaysia The Star melaporkan bahwa kepala polisi distrik Gerik, Inspektur Zulkifli Mahmood, mengatakan penyelidikan awal mengungkapkan bahwa pengemudi truk berusia 28 tahun tersebut melihat seekor gajah besar di bahu jalan sebelah kanan.
Karena hewan tersebut tampak sedang merumput, pengemudi tersebut “terus mengemudi ketika ia melihat bahwa situasinya aman”, kata Inspektur Zulkifli.
“Namun, beberapa saat kemudian, seekor bayi gajah tiba-tiba muncul dari hutan di sisi kiri dan mencoba menyeberang jalan. Jarak yang pendek membuat pengemudi tidak dapat berhenti tepat waktu, sehingga terjadi tabrakan yang fatal. Bayi gajah itu mati di tempat kejadian,” imbuh Inspektur Zulkifli.
Supt Zulkifli menambahkan bahwa induk gajah itu kemudian menjadi gelisah dan merusak bagian depan truk karena marah. Pengemudi truk tidak terluka.
Alhasil, video kejadian tersebut menuai simpati dari netizen atas nasib induk gajah tersebut.
“Betapa menyedihkannya bagi induknya – menunggu anaknya, tetapi tidak keluar (dari bawah truk). Dia memiliki hati seorang ibu meskipun dia adalah seekor binatang,” kata seorang netizen.
“Seolah-olah induk gajah itu berharap anaknya masih hidup,” kata yang lain.
Yang lain menunjukkan bahwa insiden itu terjadi secara tragis pada Hari Ibu.
Jalan Raya Timur-Barat telah menyaksikan beberapa pertemuan antara manusia dan gajah saat hewan-hewan itu berjuang melawan habitat yang semakin menipis. Perhilitan telah menyarankan pengendara untuk menggunakan jalan raya dari pukul 11 ??pagi hingga 4 sore untuk menghindari gajah, lapor media lokal.
Pada November 2024, Yusof mengatakan bahwa Suaka Gajah Perak, yang bertujuan untuk mengurangi konflik antara manusia dan gajah di negara bagian itu, sedang dibangun untuk menampung satwa liar di dekat jalan raya. Suaka tersebut diharapkan selesai pada tahun 2029, lapor Malay Mail.
Pada Januari, sebuah keluarga menghadapi pertemuan dekat di jalan raya ketika kawanan gajah yang lewat mengguncang mobil yang mereka tumpangi “seperti buaian”. Pada bulan April 2024, bayi gajah lainnya terbunuh di jalan raya setelah ditabrak oleh sebuah SUV.