Ilustrasi. Dok Kementerian Agama.
M. Iqbal Al Machmudi • 12 May 2025 11:17
Jakarta: Data pelayanan kesehatan yang dihimpun Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah menyebutkan reaksi stres akut dan gangguan penyesuaian diri merupakan diagnosis penyakit terbanyak yang dialami pasien jemaah gelombang pertama snjak kedatangannya awal Mei lalu.
Meskipun penyakit seperti gangguan jantung, hipertensi, dan diabetes menjadi posisi yang teratas, namun kasus stres akut dan gangguan penyesuaian diri para tamu Allah juga perlu mendapat perhatian serius. Permasalahan kesehatan ini cukup banyak ditemui para petugas kesehatan di Daerah Kerja (Daker) Madinah.
Dokter spesialis jiwa di KKHI Madinah, Kusufia Mirantri mengungkapkan ada beberapa pemicu stres jemaah haji. Antara lain, tekanan fisik, perubahan lingkungan drastis, kelelahan, serta perpisahan sementara dengan keluarga.
"Banyak jemaah, terutama lansia atau mereka yang memiliki kerentanan sebelumnya, mengalami kesulitan beradaptasi. Stres dan gangguan penyesuaian ini dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk, mulai dari gangguan tidur, kecemasan berlebih, hingga gejala psikosomatis," kata Kusufia dalam keterangannya, Senin, 12 Mei 2025.
Ia mengatakan penting bagi sesama jemaah maupun pendamping atau keluarga untuk mengenali tanda-tanda awal masalah kejiwaan agar dapat segera memberikan dukungan atau mencari bantuan profesional. Kusufia menekankan deteksi dini adalah kunci untuk penanganan yang efektif, sehingga tidak mengganggu kekhusyukan ibadah jemaah.
Baca juga: Calon Haji Indonesia Mengambil Miqat di Bir Ali |
Baca juga: Puluhan Tahun Menabung, Muayatur Lansia Penyandang Disabilitas Fisik Wujudkan Impian Pergi Haji |