Bhante Kamsai Sumarno. Metrotvnewa.com/ Ahmad Mustaqim
Magelang: Air dan api menjadi bagian dalam rangkaian ibadah umat buddha. Jelang perayaan Waisak 2025, dua benda itu telah dikumpulkan dan akan dibawa ke Candi Borobudur pada Senin, 12 Mei 2025.
Api abadi telah diambil Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada Sabtu, 10 Mei 2025. Api tersebut dibawa lebih dulu ke Candi Mendut, Magelang.
Sementara air berkah diambil dari Umbul Jumprit Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah pada Minggu pagi, 11 Mei 2025. Air tersebut juga didoakan lebih dulu di Candi Mendut.
Bhante Kamsai Sumarno menjelaskan air, api, serta udara akan bersama didoakan dalam proses perayaan Waisak 2025. Ia mengatakan tiga hal itu memiliki makna berkaitan kesadaran kehidupan manusia.
"Itu berkaitan dengan kesadaran hidup," kata Bhante Kamsai di kompleks Candi Mendut.
Apa yang manusia lakukan memiliki kaitan dengan cinta kasih dan kasih sayang. Ia mengatakan setiap apa yang manusia lakukan memiliki sebab dan akibat.
"Sebelum melakukan sesuatu pikir dulu, baik atau bueuk. Sebab akibatnya apa," jelasnya.
Ia mengungkapkan manusia harus memikirkan lebih sebelum bertindak dan bukan sebaliknya. Ia menekankan pentingnya mengontrol tindakan dan ucapan.
"Harus ada bijaknya. Dengan bijak akan ada rem, seperti jangan bertindak asusila, mencuri, membunuh," ujarnya.
Air dan api yang sudah berada di Candi Mendut akan dibawa ke Candi Borobudur pada Senin, 12 Mei 2025. Proses puncak perayaan Waisak 2025 akan dilakukan besok, termasuk pelepasan lampion.