Ilustrasi jemaah haji. Dok Kemenag.
M. Iqbal Al Machmudi • 13 May 2025 12:15
Jakarta: Kebersihan sanitasi menjadi salah satu yang sangat diperhatikan Kantor Kesehatan Haji Inodnesia (KKHI). Kebersihan sanitasi bisa mencegah potensi risiko penyakit terhadap jemaah haji akibat kesehatan lingkungan yang buruk dan makanan yang tidak layak konsumsi.
"Kami melakukan pemeriksaan sanitasi dan pengamanan pangan setiap hari mulai dari KKHI, di tempat katering dan penginapan jemaah," kata sanitarian KKHI Madinah, Ali Mukhrodi, melalui keterangan tertulis, Selasa, 13 Mei 2025.
Ali mengatakan 70.299 jemaah haji Indonesia dari 525 kelompok terbang (kloter) telah tiba di Madinah. Sebanyak 79 persen di antaranya merupakan jemaah dengan risiko tinggi.
Ali mengungkapkan pihaknya rutin mengecek kebersihan dapur dan penyimpanan bahan makanan, hingga sanitasi lingkungan dan pengelolaan sampah di KKHI, perusahaan katering, serta penginapan. Tim juga memeriksa kualitas bahan makanan yang digunakan, roses pengolahan makanan, serta penyajian makanan kepada jemaah.
Fokus utama inspeksi turut menyasar standar kebersihan dapur, peralatan masak, higienitas personal para pekerja katering, dan pengendalian vektor serta binatang pembawa penyakit seperti lalat dan tikus. Ali menegaskan bahwa kesehatan jemaah adalah prioritas utama.
"Kami tidak ingin sedikit pun ada kompromi terkait kualitas dan keamanan makanan yang dikonsumsi jemaah. Inspeksi rutin ini adalah langkah preventif untuk mencegah terjadinya keracunan makanan atau penyakit lain yang disebabkan oleh makanan yang tidak memenuhi standar," ujarnya.
Tim Sanitasi dan Pengamanan Pangan tidak hanya melakukan pemeriksaan fisik, tetapi juga memberikan edukasi dan sosialisasi kesehatan kepada pihak katering mengenai pentingnya menjaga standar kebersihan dan keamanan pangan. Jika ditemukan adanya ketidaksesuaian atau potensi risiko, tim akan memberikan rekomendasi perbaikan dan melakukan pemantauan hingga masalah tersebut terselesaikan.
Ada beberapa hal yang menjadi fokus perhatian dan kegiatan Tim Sanitasi dan Pengamanan Pangan KKHI Madinah saat inspeksi. Antara lain kualitas bahan baku dengan memeriksa bahan-bahan yang digunakan segar dan tidak kedaluarsa.
"Pengolahan pangan yang higienis dengan mengawasi proses memasak untuk memastikan makanan diolah dengan benar, matang sempurna, dan terhindar dari kontaminasi silang," ujarnya.
Ia mengatakan penyimpanan yang tepat dengan mengecek apakah bahan pangan yang disimpan dan olahan makanan dikemas secara baik dan pada suhu yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya.
"Kebersihan peralatan dan area kerja dengan memeriksa kebersihan seluruh peralatan masak, area dapur, tempat penyajian makanan, toilet, hingga pengelolaan sampah," ucapnya.
Higienitas personal pekerja dengan memastikan para pekerja katering memiliki pemahaman dan praktik higienitas yang baik. Seperti mencuci tangan pakai sabun dengan baik sebelum dan setelah bekerja, serta menggunakan alat pelindung diri yang sesuai.
"Pengujian sampel makanan dan pengukuran kualitas lingkungan. Hal tersebut dilaksanakan guna memastikan tidak adanya kandungan bakteri atau zat berbahaya pada makanan dan kualitas lingkungan, termasuk bagaimana pihak katering melakukan pengendalian vektor serta binatang pembawa penyakit," ujarnya.