Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim kembali pimpin PKR. Foto: Facebook/Channel News Asia
Fajar Nugraha • 11 May 2025 08:52
Kuala Lumpar: Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dipastikan melanjutkan kepemimpinannya sebagai Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) tanpa perlawanan, setelah pendaftaran pencalonan kepemimpinan partai resmi ditutup Jumat 9 Mei 2025 tengah malam dengan hanya namanya tercantum untuk posisi puncak tersebut.
Namun, sorotan kini tertuju pada persaingan untuk posisi wakil presiden, yang diprediksi menjadi duel sengit antara putri Anwar, Nurul Izzah Ibrahim, dan petahana sekaligus Menteri Ekonomi Rafizi Ramli.
Masa jabatan baru ini akan menjadi periode terakhir Anwar sebagai presiden PKR karena konstitusi partai membatasi kepemimpinan maksimal dua kali berturut-turut. Ia pertama kali terpilih sebagai presiden pada 2018 dan kembali memimpin setelah menjadi perdana menteri pada November 2022.
Mengutip dari Channel News Asia, Sabtu 10 Mei 2025, pemilu internal PKR yang akan digelar pada 23 Mei ini menjadi yang pertama sejak Anwar menjabat kepala pemerintahan. Para pemimpin terpilih akan memegang jabatan hingga 2028 dan menjadi penentu arah partai menuju pemilu nasional ke-16 yang harus digelar paling lambat Februari 2028.
Dengan Anwar akan mengakhiri masa kepemimpinannya, posisi wakil presiden dipandang sebagai jalur suksesi. Nurul Izzah, mantan anggota parlemen dua periode yang dikenal sebagai "Putri Reformasi", mencalonkan diri dengan dukungan kuat dari lebih dari 150 dari total 222 cabang partai, termasuk dukungan dari tokoh penting seperti Menteri Besar Selangor Amirudin Shari dan Menteri Pendidikan Fadhlina Sidek.
Namun, pencalonannya juga menuai kritik soal nepotisme. Nurul menepis tudingan tersebut melalui unggahan Facebook, menekankan bahwa posisinya diperoleh lewat pemilihan langsung, bukan penunjukan oleh keluarga. Ia juga menyatakan tidak tertarik menduduki jabatan menteri meskipun menang dalam kontestasi.
“Siapa pun yang membaca pernyataan ini secara rasional akan mampu membedakan antara nepotisme yakni diangkat oleh anggota keluarga dan pencalonan melalui pemilihan oleh akar rumput,” tulisnya.
Rafizi sempat memicu spekulasi mundur dari kabinet dan pemilu partai setelah cuti mendadak serta kekalahan sejumlah loyalisnya dalam pemilihan divisi bulan lalu. Namun, ia kemudian menyatakan akan tetap maju sebagai calon wakil presiden dengan restu dari Anwar.
Rafizi juga mengumumkan akan menggelar tur nasional untuk menjumpai akar rumput dan memaparkan arah masa depan PKR. “Ini akan mengobarkan kembali semangat demokrasi dalam partai,” ujarnya.