Zohran Mamdani Pimpin Pemilihan Wali Kota New York di Tengah Tekanan Trump

Calon wali kota New York Zohran Mamdani menggunakan hak pilihnya dalam pemungutan suara, Selasa, 4 November 2025. (Anadolu Agency)

Zohran Mamdani Pimpin Pemilihan Wali Kota New York di Tengah Tekanan Trump

Muhammad Reyhansyah • 5 November 2025 09:20

New York: Warga New York tampak siap memilih Zohran Mamdani, politisi muda Muslim berusia 34 tahun, sebagai wali kota baru pada Selasa, 4 November 2025. Pemilihan ini berlangsung di tengah ujian politik nasional pertama terhadap masa jabatan kedua Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang penuh gejolak.

Mamdani, yang mendeskripsikan dirinya sebagai sosialis demokrat, sebelumnya bukan sosok terkenal hingga mengejutkan banyak pihak dengan kemenangan dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat. Kampanyenya berfokus pada penurunan biaya hidup warga dan pembangunan ekonomi rakyat kecil, dengan pendekatan personal dan gaya komunikasi yang akrab melalui media sosial.

Presiden Trump beberapa kali menyerang Mamdani dengan sebutan bernada kebencian, menyebutnya “pembenci Yahudi.”

“Setiap orang Yahudi yang memilih Zohran Mamdani, yang sudah terbukti dan mengaku sebagai PEMBENCI YAHUDI, adalah orang bodoh!!!” tulis Trump di platform media sosial miliknya dan dikutip Channel News Asia, Rabu, 5 November 2025.

Survei terbaru menunjukkan Mamdani memimpin dengan sekitar 44 persen suara, unggul beberapa poin dari mantan gubernur negara bagian Andrew Cuomo yang kini maju sebagai calon independen.

Dokter fisioterapi asal Brooklyn, Denise Gibbs (46), mengatakan harapannya terhadap perubahan positif. “Saya ingin melihat kota ini lebih bersatu dan memperbaiki kehidupan keluarga kelas pekerja,” ujarnya.

Pemungutan suara dijadwalkan ditutup pukul 21.00 waktu setempat.

Tolok Ukur Politik Nasional

Selain New York, perhatian publik juga tertuju pada pemilihan gubernur di Virginia dan New Jersey yang dianggap menjadi barometer suasana politik Amerika Serikat menjelang pemilu sela tahun depan. Kemenangan Partai Demokrat di kedua negara bagian tersebut dapat menandakan kebangkitan oposisi terhadap Trump.

Di New Jersey, kandidat Demokrat Mikie Sherrill, mantan pilot helikopter Angkatan Laut, menghadapi kandidat Republik Jack Ciattarelli, pengusaha yang mendapat dukungan langsung dari Trump. Sementara di Virginia, kandidat Demokrat Abigail Spanberger unggul tipis atas Letnan Gubernur Republik Winsome Earle-Sears.

Mantan Presiden Barack Obama turun langsung menggalang dukungan bagi Spanberger dan Sherrill, sedangkan Trump menggelar kampanye daring untuk kedua kandidat Republik itu.

Obama dilaporkan juga berbicara dengan Mamdani akhir pekan lalu, namun menahan diri untuk tidak memberikan dukungan terbuka, mencerminkan perdebatan internal di tubuh Partai Demokrat antara kubu moderat dan progresif.

Pemilihan kali ini juga diwarnai gangguan keamanan berupa ancaman bom melalui email di sejumlah lokasi pemungutan suara di New Jersey, yang menyebabkan penutupan sementara beberapa TPS. Jaksa Agung negara bagian Matthew Platkin mengonfirmasi penyelidikan masih berlangsung.

Mamdani menilai ancaman itu sebagai “tanda mengkhawatirkan.” “Ini mencerminkan serangan terhadap demokrasi yang kita saksikan saat ini,” ujarnya setelah memberikan suara di Astoria, Queens.

Profesor Ilmu Politik Universitas Syracuse, Grant Reeher, mengatakan kemenangan Mamdani akan menandai perubahan besar dalam politik lokal. “Trump kemungkinan akan bersikap lebih keras terhadap New York. Akan terjadi benturan politik yang nyata,” ujarnya.

Mamdani sendiri menegaskan visinya tentang arah baru Partai Demokrat. “Partai ini harus mencerminkan siapa rakyat Amerika sebenarnya,” katanya pekan lalu.

Baca juga:  Andrew Cuomo Sebut Zohran Mamdani 'Ancaman Eksistensial' untuk New York

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)