Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com
Eko Nordiansyah • 1 October 2025 13:15
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar USD5,49 miliar pada Agustus 2025. Surplus neraca perdagangan ini merupakan yang ke-64 beruntun sejak pertama kali dirasakan pada Mei 2020.
"Surplus pada Agustus 2025 lebih ditopang oleh surplus pada komoditas nonmigas sebesar USD7,5 miliar dengan komoditas penyumbang surplus lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja," ujar Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah dalam konferensi pers, Rabu, 1 Oktober 2025.
Pada Agustus 2025, ekspor mencapai USD24,96 miliar, naik 5,78 persen dibanding Agustus 2024. Ekspor nonmigas Agustus 2025 mencapai USD23,89 miliar, naik 6,68 persen dibanding Agustus 2024.
Nilai ekspor Indonesia Januari–Agustus 2025 mencapai USD185,13 miliar atau naik 7,72 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Sejalan dengan total ekspor, nilai ekspor nonmigas yang mencapai USD176,09 miliar juga naik 9,15 persen.
Adapun impor pada Agustus 2025 mencapai USD19,47 miliar, turun 6,56 persen dibandingkan Agustus 2024. Demikian juga dengan impor nonmigas turun 7,98 persen menjadi USD16,74 miliar.
Habibullah mengungkapkan, neraca perdagangan migas masih mengalami defisit USD1,66 miliar pada Agustus 2025. Ia menyebut, komoditas penyumbang defisit sektor ini adalah hasil minyak.
Nilai impor Indonesia Januari–Agustus 2025 mencapai USD155,99 miliar atau naik 2,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sejalan dengan total impor, nilai impor nonmigas juga naik 4,85 persen menjadi USD134,88 miliar.
Secara keseluruhan, BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia Januari–Agustus 2025 mengalami surplus USD29,14 miliar. Surplus ini berasal dari surplus sektor nonmigas USD41,21 miliar, sementara sektor migas defisit senilai USD12,07 miliar.