Ilustrasi ekspor impor. Foto: Dok Kemenkeu
M Ilham Ramadhan Avisena • 22 April 2025 13:31
Jakarta: Tekanan terhadap neraca dagang Indonesia dinilai kian nyata di tengah memanasnya perang dagang global. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE) Indonesia Mohammad Faisal menegaskan nasib surplus perdagangan Indonesia sangat bergantung pada hasil negosiasi dagang internasional yang masih berlangsung.
"Sebetulnya hasilnya nanti bagaimana bergantung pada bagaimana hasil negosiasi," ujar Faisal dikutip dari Media Indonesia, Selasa, 22 April 2025.
Ia merujuk pada dinamika kebijakan proteksionis Amerika Serikat yang kini mulai berdampak pada negara-negara lain, termasuk Indonesia. Menurut Faisal, dengan kebijakan tarif yang sudah efektif terhadap Tiongkok, negara-negara lain diprediksi akan mengikuti langkah serupa dengan memperketat impor mereka.
Kondisi tersebut dinilai bisa memukul pertumbuhan ekspor Indonesia ke banyak negara. "Secara umum kita akan mengalami penurunan pertumbuhan ekspor, bukan hanya ke Amerika tapi juga ke negara-negara yang lain karena kemungkinan negara-negara lain juga akan melakukan kontrol terhadap impor mereka lebih tinggi," jelas Faisal.
Baca juga:
Hati-hati! Negosiasi Dagang dengan AS Berpotensi Jadi Pisau Bermata Dua |