Tangkapan layar video viral oknum Patwal di Puncak. Dok. Media sosial
M Rodhi Aulia • 15 March 2025 14:33
Bogor: Kasus viral oknum anggota patroli dan pengawalan (patwal) yang diduga arogan saat mengawal mobil Alphard di Puncak, Bogor, Jawa Barat, berujung pada pencopotan dan pemeriksaan terhadap anggota yang terlibat. Aipda H, petugas dalam video yang beredar luas di media sosial, kini tengah diperiksa oleh Propam Polres Bogor.
Kasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama telah menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut. “Mengenai kasus kemarin yang anggota di Puncak Bogor, saya selaku Kasat Lantas memohon maaf bila mana memang anggota kami terjadi kesalahpahaman di jalan mengakibatkan viralnya di medsos,” kata Rizky dalam konferensi pers di Mapolres Bogor, Cibinong, Sabtu, 15 Maret 2025.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat, 14 Maret 2025, ketika petugas Satlantas Polres Bogor sedang mengawal kendaraan dari Puncak ke Jakarta. Dalam perjalanan, seorang pengendara sepeda motor diduga kaget saat disalip petugas Brigade Motor (BM) yang sedang mengawal mobil Alphard putih. Pengendara motor itu kemudian membelokkan kendaraannya hingga bersenggolan dengan mobil yang dikawal.
"Pada saat anggota mengawal di lokasi kejadian, ada motor yang didahului atau disalip kaget dan sedikit berbelok ke kanan sehingga mengenai body mobil," jelas Rizky.
Baca juga: Polda Jabar Siapkan Rekayasa Lalu Lintas saat Arus Mudik-Balik Lebaran
Dalam video yang viral, terlihat petugas patwal memepet pengendara motor hingga pemotor tersebut hampir terjatuh ke sisi jalan. Seorang pria dari mobil yang dikawal juga terlihat turun menghampiri pemotor tersebut.
Menindaklanjuti peristiwa tersebut, Polres Bogor memastikan bahwa Aipda H telah dicopot dari tugasnya sembari menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut.
“Yang bersangkutan sudah dicopot, sekarang sedang diperiksa. Kemudian nanti hasil pemeriksaan akan keluar untuk hukuman,” ujar Rizky.
Polres Bogor awalnya membantah bahwa anggotanya menendang pemotor. Rizky menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi karena pemotor tersenggol besi engine guard, bukan karena ditendang secara sengaja.
"Anggota tersebut berinisiatif untuk memberhentikan motor tersebut dengan cara memepet dan tersenggol besi engine guard sampai hampir terjatuh namun tidak ditendang," tegas Rizky.
Namun, melihat reaksi publik yang meluas, pihak kepolisian akhirnya mengambil tindakan tegas dengan mencopot Aipda H dari tugasnya.