Bos Bapanas: Distribusi Beras ke Masyarakat Wajib Berkualitas Baik

Beras Bulog. Foto: dok MI/Taufan.

Bos Bapanas: Distribusi Beras ke Masyarakat Wajib Berkualitas Baik

Naufal Zuhdi • 17 March 2025 16:32

Jakarta: Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan beras yang didistribusikan kepada masyarakat harus dalam kondisi yang baik dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.

"Beras yang didistribusikan ke masyarakat itu mesti dalam kondisi yang baik. Karena ini berkaitan dengan aspek keamanan pangan di mana hal itu menjadi keharusan," kata Arief pada Senin, 17 Maret 2025.

"Beras yang tersimpan di gudang Bulog sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP) itu harus dicek setiap saat, yang artinya ini lebih ke teknis. Jadi kepala gudang, pimpinan cabang, pimpinan wilayah harus benar-benar menjaga kualitas daripada beras yang ada," tambah dia menekankan.

Di sisi lain, terkait dengan beras berkutu yang ditemukan oleh Komisi IV DPR RI layak untuk dikonsumsi, Arief menegaskan beras tersebut harus melalui proses treatment pengendalian hama melalui fumigasi sehingga memenuhi standar keamanan pangan agar layak dikonsumsi.

"Jadi beras itu memang ada umur simpannya, misalnya ada yang delapan bulan atau sembilan bulan, sehingga tentunya harus ada treatment untuk menjaga kualitas beras tersebut tetap baik. Yang tidak boleh itu adalah membiarkan kutu berkembang biak tanpa penanganan sehingga menjadi tidak layak dikonsumsi,” tegas Arief.
 

Baca juga: Zulhas Sebut Udara Lembab Jadi Penyebab Beras di Gudang Bulog Berkutu


(Kualitas beras Bulog yang banyak kutu. Foto: MI/Benny Bastiandy)
 

Rentan terserang hama


Sebelumnya, Direktur Supply Chain Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan, beras memang merupakan komoditas pangan yang bisa diserang hama ketika proses penyimpanan. Terlebih, sambungnya, CBP disimpan dalam kurun waktu yang cukup lama.

"Beras sebagai komoditas pangan berpotensi terkena serangan hama selama penyimpanan. Apalagi beras ini sebagai cadangan pangan pemerintah yang disimpan dalam waktu yang relatif lama," ujar Suyamto.

Ia juga mengungkapkan, Bulog telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah meluasnya serangan hama tersebut. Menurutnya, Bulog kini sudah menerapkan konsep Pengelolaan Hama Gudang Terpadu (PHGT) dan monitoring kualitas dan serangan hama secara rutin oleh petugas gudang.

"Tindakan perawatan kualitas juga kita lakukan apabila terjadi serangan hama dengan spraying (penyemprotan) dan fumigasi, untuk memastikan beras yang dikeluarkan dari gudang bebas dari hama (kutu)," tutur Suyamto.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)