Asap dari serangan AS di Yaman. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 17 March 2025 06:58
Sanaa: Jumlah korban tewas akibat serangan Amerika Serikat (AS) di Yaman telah bertambah menjadi 53 orang, termasuk lima anak-anak, kata Kementerian Kesehatan yang berada di bawah kendali kelompok pemberontak Houthi.
AS telah meluncurkan gelombang serangan udara yang "tegas dan dahsyat" terhadap target-target Houthi di Yaman pada hari Sabtu, dengan Presiden Donald Trump menyebut operasi ini sebagai balasan atas serangan Houthi terhadap kapal-kapal pengiriman barang di Laut Merah.
Mengutip dari BBC, Senin, 17 Maret 2025, Washington mengatakan beberapa tokoh penting Houthi termasuk di antara yang tewas, tetapi kelompok tersebut belum mengonfirmasi hal ini.
Pemimpin Houthi Abdul Malik al-Houthi mengatakan bahwa pejuangnya akan menargetkan kapal-kapal AS di Laut Merah selama Washington melanjutkan serangannya terhadap Yaman.
Memperbarui jumlah korban tewas sebelumnya, juru bicara kementerian kesehatan Houthi Anis al-Asbahi menuliskan di media sosial X bahwa 53 orang telah tewas, termasuk "lima anak-anak dan dua perempuan,” seraya menambahkan bahwa 98 orang juga terluka.
Seorang ayah dua anak, yang mengaku bernama Ahmed, mengatakan kepada kantor berita AFP: "Saya telah tinggal di Sanaa selama 10 tahun, dan saya terus mendengar suara tembakan selama perang. Demi Tuhan, saya belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya."
Penasihat Keamanan Nasional AS Michael Waltz mengatakan kepada ABC News bahwa serangan hari Sabtu "menargetkan banyak pemimpin Houthi dan melumpuhkan mereka."
Ia mengatakan kepada Fox News: "Kami baru saja menyerang mereka dengan kekuatan yang sangat besar dan memberi peringatan kepada Iran bahwa sudah cukup."