Pertama Sejak Kudeta Militer, Gabon Gelar Pemilu Presiden

Libreville: Masyarakat Gabon mulai memberikan suara mereka pada hari Sabtu, 12 April 2025, dalam pemilihan umum presiden perdana sejak terjadinya kudeta militer dua tahun lalu. Dari delapan kandidat, kepala junta militer Brice Oligui Nguema diyakini akan menang dalam pemilu presiden di negara Afrika Tengah itu.

Oligui, jenderal yang memimpin kudeta pada 30 Agustus 2023, yang mengakhiri 55 tahun pemerintahan dinasti keluarga Bongo yang dituduh menjarah kekayaan Gabon, telah memimpin dalam sejumlah jajak pendapat.

Antrean panjang terlihat di luar tempat pemungutan suara di Libreville, ibu kota Gabon.

Aurele Ossantanga Mouila, 30 tahun, memberikan suara untuk pertama kalinya setelah menyelesaikan tugasnya di kasino.

“Saya tidak percaya pada rezim sebelumnya,” kata Mouila, mengutip dari AFP.

Oligui mengambil peran sebagai presiden transisi sambil mengawasi pembentukan pemerintahan yang mencakup warga sipil, yang bertugas menyusun konstitusi baru Gabon.

Negara berpenduduk 2,3 juta orang ini menggelar pemilu presiden di tengah tingginya angka pengangguran, kelangkaan listrik dan air, kurangnya infrastruktur, dan utang pemerintah yang besar.

Meski ada rencana-rencana yang disusun secara berurutan, hanya 2.000 dari 10.000 kilometer jalan di negara itu yang "dapat digunakan,” menurut data resmi. Gangguan kereta api sering terjadi di satu-satunya jalur kereta api Gabon, dan pengangguran kaum muda melebihi 60 persen di daerah pedesaan.

Oligui menanggalkan seragam militernya saat ia berkampanye untuk masa jabatan tujuh tahun melawan tujuh pesaingnya, termasuk Alain-Claude Bilie By Nze, yang menjabat sebagai perdana menteri di bawah Ali Bongo sebelum kudeta.

Baca juga:  Gabon Dilanda Kudeta, 708 WNI dalam Kondisi Aman