Banjir melanda Australia, warga dilaporkan tewas. Foto: ABC
Sydney: Jumlah korban tewas akibat banjir parah di wilayah tenggara Australia bertambah menjadi empat orang, setelah jenazah seorang pria ditemukan di dalam mobil yang terjebak di genangan air di dekat Coffs Harbour, sekitar 550 kilometer di utara Sydney, Jumat 23 Mei 2025. Pihak berwenang masih mencari satu orang lainnya yang dilaporkan hilang sejak hujan deras mulai mengguyur awal pekan ini.
Layanan darurat negara bagian New South Wales menyebutkan sekitar 50.000 orang masih terisolasi, terutama di wilayah pedalaman yang terkena dampak langsung seperti Hunter dan Mid North Coast. Meski cuaca mulai mereda, akses logistik dan distribusi pasokan bantuan tetap menjadi tantangan besar.
Tayangan televisi memperlihatkan ruas jalan dan persimpangan yang tenggelam, kendaraan terendam hingga ke kaca depan, serta puing-puing dan bangkai ternak yang tersapu hingga ke pesisir.
"Ini situasi yang sangat serius," ujar Perdana Menteri Anthony Albanese kepada radio lokal Triple M Newcastle. Ia dijadwalkan mengunjungi kawasan terdampak pada hari yang sama.
Risiko Pascabencana
Melansir dari
Channel News Asia, Jumat 23 Mei 2025, Warga yang mulai kembali ke rumah masing-masing diimbau untuk berhati-hati terhadap berbagai potensi bahaya. Deputi Komisioner Layanan Darurat Negara Bagian, Damien Johnston, menegaskan bahwa genangan air bisa mengandung kontaminan berbahaya serta binatang liar.
“Air banjir bisa mengandung kotoran, bangkai hewan, ular, atau tikus. Listrik juga bisa jadi ancaman besar,” ujarnya dalam konferensi pers.
Lebih dari 100 sekolah masih ditutup, dan ribuan rumah mengalami pemadaman listrik. Pihak otoritas memperkirakan beberapa sungai akan tetap berada di atas level bahaya selama beberapa hari ke depan.
Sistem cuaca ekstrem yang telah mengguyur wilayah tersebut selama tiga hari dengan curah hujan setara empat bulan mulai bergeser ke arah selatan menuju Sydney pada Kamis. Namun, biro cuaca menyatakan dalam laporan terbarunya bahwa intensitas hujan diperkirakan akan berkurang pada Jumat malam.
Otoritas setempat juga mewaspadai potensi limpasan dari Waduk Warragamba, sumber utama air minum bagi 80 persen penduduk Sydney. Saat ini, kapasitasnya telah mencapai 96 persen dan diperkirakan akan meluap setelah hujan deras semalam.
Pemerintah pusat dan negara bagian terus mengoordinasikan upaya penyelamatan dan pemulihan sambil memantau perkembangan cuaca ekstrem yang dapat memperparah kondisi di wilayah lain.
(Muhammad Reyhansyah)