Digitalisasi Bansos Bakal Diuji Coba di Banyuwangi Bulan Depan

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) sekaligus Ketua Komite Reformasi Digital Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Dok istimewa

Digitalisasi Bansos Bakal Diuji Coba di Banyuwangi Bulan Depan

Eko Nordiansyah • 26 August 2025 20:05

Jakarta: Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) sekaligus Ketua Komite Reformasi Digital Luhut Binsar Pandjaitan mendorong transformasi digital penyaluran bansos akan lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran. Ia berterima kasih ke Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) atas dukungannya terhadap program digitalisasi bansos.

“Saya terus terang berterima kasih kepada Menteri Sosial karena ini akan mengurangi kemiskinan sangat signifikan kalau semua targeted dengan baik,” kata Luhut usai Rapat Pleno Perdana Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah di Kantor DEN Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025.

Pemerintah secara resmi telah memulai pelaksanaan Perpres Nomor 83 Tahun 2025 tentang Komite Reformasi Digital Pemerintah, yang menandai lahirnya implementasi Government Technology (GovTech) berbasis artificial intelligence (AI). Program perdana akan diuji coba di Banyuwangi, Jawa Timur pada pekan ketiga September mendatang, dengan Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir.

Luhut menjelaskan, digitalisasi bansos akan berdampak signifikan terhadap penyaluran bantuan sosial (bansos). Menurutnya, integrasi data yang dilakukan Kementerian Sosial dan BPS telah berjalan dan mendukung penyaluran bantuan lebih akurat.
 

Baca juga: 

Cair Agustus 2025, Begini Cara Mudah Cek Bansos Kemensos



(Ilustrasi penyaluran bansos. Foto: Dok MI)

Dengan sokongan digitalisasi, akurasi, efektivitas dan efisiensi penyaluran bansos akan semakin presisi hingga mampu menghemat anggaran ratusan triliun rupiah.

“Kita akan menghemat Rp500 triliun lebih, misalnya itu bansos, cash transfer dan subsidi, dan juga nanti mungkin ada stimulus. Semua itu betul-betul targeted,” urainya.

Ia menambahkan, bansos dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional hingga 0,3 sampai 0,4 persen. Angka tersebut merupakan jumlah besar, dengan catatan dilaksanakan tepat sasaran, transparan, dan akuntabel.

Bidik bansos tepat sasaran

Dalam kesempatan ini, Gus Ipul menegaskan bahwa digitalisasi bansos merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden untuk seluruh kementerian. Sementara khusus untuk Kementerian Sosial agar bansos semakin tepat sasaran.

“Program Kementerian Sosial itu ada 45 persen mistargeted, tidak tepat sasaran. Maka lewat berbagai upaya, atas arahan Presiden salah satu di antaranya adalah layanan pemerintah berbasis digital, yang dibangun DEN. Saya percaya kalau sistem yang dibangun ini, akan membuat program pemerintah lebih tepat sasaran,” jelasnya.

Keunggulan lain dari program digitalisasi ini, lanjut Gus Ipul, terletak pada kemudahan masyarakat terlibat aktif melakukan usul-sanggah bansos, yang akan diseleksi melalui sistem secara otomatis. Menurutnya, partisipasi aktif masyarakat akan berkontribusi besar bagi pemutakhiran data bansos, sehingga data semakin akurat dan bansos tepat sasaran.

“Saya ingin mengajak masyarakat, jangan hanya mengeluh, jangan hanya protes, tapi juga aktif untuk ikut memutakhirkan data. Kalau banyak gerakan ini dilakukan oleh masyarakat, maka data kita makin akurat, sasaran itu akan lebih tepat,” tutupnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)