Sergei Shoigu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Foto: KCNA
Fajar Nugraha • 5 June 2025 15:06
Pyongyang: Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, bertemu di Pyongyang dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, untuk membahas Ukraina dan isu-isu keamanan yang melibatkan Semenanjung Korea, kata Kedutaan Besar Rusia di Korea Utara pada Rabu, 4 Juni 2025.
Dalam sebuah postingan di Facebook, kedutaan tersebut mengatakan bahwa kedua pihak membahas kerja sama di berbagai bidang dan bertukar pandang terkait situasi di Ukraina serta Semenanjung Korea.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un berjanji untuk "mendukung tanpa syarat" Rusia dalam perangnya di Ukraina dan mengatakan ia berharap Moskow akan muncul sebagai pemenang, kata media pemerintah Pyongyang pada hari Kamis.
Korea Utara telah menjadi salah satu sekutu utama Moskow selama lebih dari tiga tahun ofensifnya di Ukraina, dengan mengirimkan ribuan tentara dan peti kemas berisi senjata untuk membantu Kremlin mengusir pasukan Ukraina dari wilayah perbatasan Kursk Rusia.
Bertemu dengan pejabat keamanan tinggi Rusia Sergei Shoigu pada hari Rabu, Kim mengatakan bahwa Pyongyang akan "mendukung tanpa syarat pendirian Rusia dan kebijakan luar negerinya dalam semua isu politik internasional yang krusial termasuk isu Ukraina," lapor Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
“Kim menyatakan harapan dan keyakinan bahwa Rusia, seperti biasa, pasti akan menang dalam tujuan suci keadilan," kata KCNA.
Rusia dan Korea Utara menandatangani kesepakatan militer besar-besaran tahun lalu, termasuk klausul pertahanan bersama, selama kunjungan langka pemimpin Rusia Vladimir Putin ke Korea Utara yang bersenjata nuklir.
Kunjungan tersebut dilakukan di tengah spekulasi bahwa Kim mungkin datang ke Rusia untuk pertemuan puncak dengan Putin, menandai ulang tahun pertama penandatanganan perjanjian pertahanan bersama pada Juni tahun lalu—Korea Utara mengerahkan ribuan pasukan kepada Rusia dalam perang melawan Ukraina.
TASS mengatakan bahwa Kim dan Shoigu diharapkan membahas penerapan perjanjian kemitraan strategis komprehensif dan peringatan pasukan Korea Utara dalam perang Rusia-Ukraina. Kunjungan Shoigu dilakukan kurang dari tiga bulan setelah ia pergi ke Korea Utara untuk bertemu dengan Kim guna membahas kerja sama antara kedua negara.
Perjalanannya juga dilakukan hanya seminggu setelah Menteri Keamanan Negara Korea Utara, Ri Chang-dae, bertemu dengannya di Moskow dalam rangka “pertemuan internasional pejabat keamanan tingkat tinggi”. Selama pertemuan itu, Ri dan Shoigu dilaporkan telah membahas isu-isu terkait pengerahan pasukan Korea Utara untuk mendukung perang Rusia-Ukraina.
Di tengah sanksi internasional yang ketat, Korea Utara sendiri telah beralih ke Rusia untuk mendapatkan sumber daya dan kerja sama. Negara tersebut juga diyakini telah menerima teknologi pertahanan langka untuk memajukan persenjataan nuklir dengan imbalan pengerahan pasukan dan pasokan senjata.
(Nada Nisrina)