Viral! Peminta Sumbangan Kematian Palsu Ditangkap Satpol PP Malang

Malang: Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang menangkap seorang pria yang melakukan aksi meminta sumbangan kematian palsu saat Ramadan. Peristiwa ini sempat terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.

Video itu awalnya diunggah oleh akun TikTok @trantibum.malangkota. Dalam video itu terlihat sejumlah petugas menangkap seorang pria yang meminta sumbangan kematian di jalan raya, namun setelah ditelusuri tidak ada warga yang meninggal.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum (KKU) Satpol PP Kota Malang, Mustaqim Jaya, membenarkan penangkapan tersebut. Ia mengatakan bahwa penangkapan dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat.

"Benar, peristiwa itu kemarin lusa. Saat kami melakukan patroli rutin, kami mendapatkan laporan dari masyarakat. Kami langsung menuju ke lokasi," kata Mustaqim, Sabtu 8 Maret 2025.

Modus yang digunakan pelaku adalah dengan berdiri di tengah jalan sambil membawa kardus untuk meminta uang. Saat menjalankann aksinya, pelaku membawa bendera putih bertanda plus di tengahnya, yang sering diidentikkan dengan bendera kematian.

"Tapi, saat kami cek ternyata di sekitar situ nggak ada orang meninggal. Sehingga, kami minta keterangan tiga orang itu," ungkapnya.

Dari ketiga orang tersebut, hanya satu orang yang diamankan dan dibawa ke Markas Komando (Mako) Satpol PP Kota Malang untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Anehnya, pria tersebut tidak memiliki identitas diri.

"Karena tidak ada identitas, kami bawa ke Dinas Sosial untuk diberikan pembinaan. Karena, dia termasuk gelandangan atau gepeng dan bukan warga sekitar juga," jelasnya.

Mustaqim mengimbau kepada masyarakat untuk tidak segan melapor jika ada hal-hal yang mengganggu ketertiban. Ia juga meminta warga untuk bijak dan meminta bukti jika ada orang yang meminta sumbangan dengan alasan kematian.

"Saya harap warga bijak, misal minta bukti jika memang ada orang meninggal. Jika tidak ada bukti, maka bisa langsung lapor ke kami," ucapnya.