Menlu AS Sebut Diplomatnya Berada di Malaysia Bantu Perundingan Kamboja-Thailand

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio. Foto: My ASEAN

Menlu AS Sebut Diplomatnya Berada di Malaysia Bantu Perundingan Kamboja-Thailand

Fajar Nugraha • 28 July 2025 09:41

Washington: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio mengatakan para pejabat Kementerian Luar Negeri berada di Malaysia untuk membantu upaya perdamaian Kamboja dan Thailand. Sementara kedua negara dijadwalkan memulai perundingan pada Senin 28 Juli dengan harapan tercapainya gencatan senjata.

Presiden Donald Trump dan Rubio telah berkoordinasi dengan mitra mereka dari masing-masing negara dan memantau situasi dengan sangat cermat, kata Rubio dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Departemen Luar Negeri pada Minggu malam di AS.
 

Baca: Kemenlu RI Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Konflik Thailand–Kamboja.


"Kami ingin konflik ini berakhir sesegera mungkin," ujar Rubio, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin 28 Juli 2025.

"Para pejabat Departemen Luar Negeri telah berada di Malaysia untuk membantu upaya perdamaian ini,” imbuh Rubio.

Para pemimpin Thailand dan Kamboja dijadwalkan menghadiri perundingan mediasi terkait konflik perbatasan yang mematikan di Malaysia pada Senin, kata pemerintah Thailand, karena kedua belah pihak saling menuduh telah melancarkan serangan artileri baru di wilayah yang disengketakan.

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja telah meningkat sejak tewasnya seorang tentara Kamboja dalam pertempuran singkat di perbatasan pada akhir Mei. Pasukan perbatasan di kedua belah pihak diperkuat di tengah krisis diplomatik yang berkepanjangan yang membawa pemerintahan koalisi Thailand yang rapuh ke ambang kehancuran.

Permusuhan kembali terjadi pada hari Kamis dan, hanya dalam empat hari, meningkat menjadi pertempuran terburuk antara kedua negara tetangga di Asia Tenggara tersebut dalam lebih dari satu dekade.

Jumlah korban tewas telah meningkat di atas 30 orang, termasuk 13 warga sipil di Thailand dan delapan di Kamboja, sementara pihak berwenang melaporkan bahwa lebih dari 200.000 orang telah dievakuasi dari wilayah perbatasan.

Rubio, dalam panggilan telepon terpisah pada hari Minggu dengan Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn dan Menteri Luar Negeri Thailand Maris Sangiampongsa, mendesak kedua negara untuk "segera meredakan ketegangan" dan menyepakati gencatan senjata satu sama lain, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.

Rubio juga menegaskan kembali keinginan Presiden AS Trump untuk perdamaian dan pentingnya gencatan senjata segera.

"Amerika Serikat siap memfasilitasi diskusi di masa mendatang guna memastikan perdamaian dan stabilitas antara Thailand dan Kamboja,“ ujar Rubio.

Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa ia yakin Thailand dan Kamboja ingin menyelesaikan perbedaan mereka setelah ia memberi tahu para pemimpin kedua negara bahwa ia tidak akan mencapai kesepakatan perdagangan dengan mereka kecuali mereka mengakhiri pertempuran.

Kedua pemimpin mengatakan mereka bersedia memulai perundingan untuk mengakhiri pertempuran dan mengatakan mereka telah sepakat untuk bertemu dan "segera menyusun" gencatan senjata.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)