Air luapan Sungai Bengawan Solo meluas. Dokumentasi/ Media Indonesia
Lamongan: Banjir luapan sungai Bengawan Solo di Bojonegoro sudah surut, namun genangan banjir justru meluas ke wilayah Kabupaten Lamongan, Kamis, 22 Mei 2025.
Sedikitnya 975 rumah tergenang, 13 ribu meter jalan dan 132 hektar areal pertanian terendam banjir luapan Bengawan Solo dan luberan Bengawan Jero di kabupaten setempat.
Ratusan rumah itu terendam banjir setinggi 60 cm yang melanda 15 desa tersebar di lima kecamatan. Tidak dilaporkan adanya warga yang mengungsi.
Ke lima kecamatan yang terdampak luapan Bengawan Solo dan Bengawan Jeto itu meliputi Kecamatan Babat, Laren, Maduran, Karanggeneng dan Glagah.
"Mereka masih tetap bertahan dirumah masing-masing. Tidak ada pengungsi," kata Juru Bicara Pemkab Lamongan, Sugeng Widodo.
Menurut dia dalam tiga hari terakhir banjir mengenangi wilayah kecamatan tersebut dia kali. Banjir pertama pada Minggu (20/5) dan selanjutnya hari ini.
Kondisi tersebut mengakibatkan sebanyak 975 rumah di lima kecamatan tergenang dengan ketinggian 10 cm-60 cm. Banjir juga merendam jalan Kampung dan poros sepanjang 13 ribu meter dan persawahan seluas 132, 5 hektar.
Genangan banjir tidak hanya dari luapan Bengawan Solo manun juga berasal dari luberan Bengawan Jero akibat tingginya curah hujan dan derasnya kiriman air dari hulu sungai. Wilayah yang terdampak cukup parah adalah Kecamatan Babat dan Laren.
Pemkab setempat juga telah melakukan penanganan darurat dampak banjir. Di antaranya, dengan menyiapkan makanan siap saji, karung plastik, dan twrpal.
"Kemarin telah kita bantuan sak (karung) terpal dan makanan siap saji, untuk warga yang terdampak di Kecamatan Babat, " jelasnya.
Pemkab melalui BPBD dan OPD terkait juga terus bersiaga untuk penanganan darurat lainnya. Hal ini dilakukan untuk situasi yang tidak terduga.
Sesuai Instruksi Bupati Yuhronur Efendi, semua wilayah kecamatan sepanjang DAS Bengawan Solo juga telah mendirikan Posko untuk memantau perkembangan bencana di masing-masing wilayah.