Gedung apartemen yang terbakar di Vietnam. Foto: Associated Press
Hanoi: Ratusan orang berkumpul di luar kamar mayat di Hanoi, Vietnam pada Rabu 13 September 2023. Mereka menunggu untuk mengetahui apakah keluarga dan teman mereka menjadi korban kebakaran apartemen dahsyat yang menewaskan 56 orang.
Kebakaran di gedung 10 lantai yang hanya memiliki satu pintu keluar dan balkon berjeruji itu bermula saat warga tertidur pada Selasa malam.
Para tetangga dan penghuni gedung di barat daya ibu kota mengatakan mereka mendengar teriakan ketika orang-orang berusaha menyelamatkan diri dari api dan asap tebal.
Polisi mengatakan 56 orang tewas dan 37 luka-luka, sementara media pemerintah melaporkan tiga anak termasuk di antara korban tewas.
Di kamar mayat sebuah rumah sakit milik militer, para petugas muncul di pintu masuk setiap setengah jam untuk mengumumkan melalui pengeras suara bahwa ada korban lain yang harus diidentifikasi oleh keluarga.
Sambil memegang foto di ponsel atau sekadar menggambarkan orang mati, pekerja medis bertanya kepada kerabat yang putus asa apakah mereka mengenali orang yang mereka cintai.
Tangisan pecah setiap kali kecocokan ditemukan. Pihak berwenang berusaha mencegah keluarga-keluarga tersebut berbicara dengan wartawan. Namun seorang pria, yang tidak menyebutkan namanya, mengatakan putrinya telah meninggal dan khawatir istrinya juga ikut tewas.
“Saya kehilangan putri saya yang tinggal bersama ibunya,” katanya sambil menangis.
Tidak yakin di mana istrinya berada, dia mengatakan kepada AFP: "Saya kira dia juga tidak berhasil (selamat).”
Satu kelompok yang terdiri dari lima wanita, duduk di lantai di luar kamar mayat, mengatakan “seluruh keluarga mereka telah pergi”.
“Mereka adalah anak dan cucu kami,” kata mereka.
Banyak penderitaan
Di tempat lain di kamar mayat, keluarga yang mengetahui orang yang mereka cintai telah meninggal duduk menunggu berjam-jam untuk mengambil jenazah.
Seorang pria, yang mengaku bernama Dung mengatakan, dua sepupunya yang masih muda, seorang pria dan seorang wanita, termasuk di antara korban tewas. Mereka datang dari rumah mereka di dekat pesisir provinsi Thai Binh untuk belajar.
“Mereka kuliah di sini. Keluarga kami membelikan mereka apartemen kecil ini,” ucap Dung.
“Kami menunggu di sini untuk membawa mereka kembali ke provinsi asal kami untuk dimakamkan. Tapi kami tidak tahu kapan mereka akan melepaskan jenazahnya,” ujar Dung.
Media pemerintah melaporkan bahwa Hanoi akan memberikan sekitar USD1.500 kepada keluarga untuk setiap orang dewasa yang meninggal. Kompensasi juga akan diberikan kepada mereka yang kehilangan anak.
Blok apartemen yang berada di gang sempit di kawasan perumahan ibu kota itu merupakan rumah bagi beberapa keluarga muda. Banyak di antara mereka yang datang dari provinsi lain untuk bekerja atau belajar.
Sekitar 150 orang tinggal di gedung yang tidak memiliki tangga darurat di bagian luarnya.
Tran Thi Lien, 65, yang selamat, yang membeli apartemen lantai dua di blok tersebut delapan tahun lalu, mengatakan kepada AFP bahwa warga telah berkali-kali meminta peralatan keselamatan kebakaran yang lebih baik.
“Mereka tetap tidak melakukannya. Ketika orang meninggal seperti ini, hal itu menyebabkan begitu banyak penderitaan,” pungkas Tran.