Ilustrasi--Stok beras di Gudang Bulog Cirebon yang akan digunakan untuk bantuan beras. (Medcom.id)
Media Indonesia • 17 September 2023 21:32
Cimahi: Pemerintah Kota Cimahi, Jawa Barat, masih memiliki 32 ton beras cadangan pangan daerah yang tersisa di tahun ini. Namun demikian, pangan cadangan yang tersedia ini tidak akan cukup untuk mengintervensi pasar.
"Kita mempunyai cadangan pangan 32 ton beras. Ada sisa 16 ton dan saat ini sedang pengadaan lagi 16 ton. Cadangan pangan yang tersedia merupakan sisa yang belum disalurkan dan hasil pengadaan tahun ini," kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi Tita Mariam, Minggu, 17 September 2023.
Ia menjelaskan, beras cadangan itu hanya akan disalurkan untuk menanggulangi kemiskinan, kerawanan pangan, inflasi besar-besaran hingga untuk penanganan masalah stunting.
Tetapi, beras cadangan tersebut bisa disalurkan asalkan ada usulan dari kewilayahan lalu kemudian dilakukan verifikasi oleh Dispangtan bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya seperti Dinas Sosial.
"Nanti ada pendataan dari kelurahan, kalau ada permintaan dikaji, kita melibatkan Dinsos. Kalau memang dibutuhkan bisa disalurkan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat," ungkap Tita.
Hingga pertengahan September, ia melanjutkan, harga beras di pasaran masih tinggi dampak musim kemarau yang berpengaruh terhadap produktivitas pertanian. Meski begitu, ketersediaan beras untuk masyarakat masih mencukupi.
Selama ini para pedagang menerima pasokan beras dari luar daerah seperti Cianjur, Ciamis, Kabupaten Bandung hingga berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Kalau pasokan kan berhubungan sama ketersediaan. Kita juga berhitung karena ketersediaan pangan kita masih bergantung daerah lain. Tapi sejauh ini masih aman," jelasnya.