Ilustrasi penembakan. (Medcom.id)
Willy Haryono • 4 September 2023 06:40
Ottawa: Dua orang tewas dan enam lainnya terluka dalam penembakan di tempat parkir sebuah lokasi resepsi pernikahan di Ottawa, Kanada.
Dua pernikahan sedang berlangsung di lokasi tersebut ketika penembakan terjadi di luar, membuat para tamu yang terkejut beramai-ramai mencari perlindungan.
"Saat itu terjadi kekacauan. Tidak ada petunjuk umum ke mana orang-orang harus berlari. Kekacauan terjadi di mana-mana," kata Nico, yang datang ke pesta pernikahan untuk menjemput temannya, kepada kantor berita AFP.
"Tembakan terdengar beruntun dan cepat, lalu terdengar suara teriakan. Sempat ada jeda, lalu terdengar tembakan lagi, mungkin sekitar 15-16 tembakan yang bisa saya ingat," ucap dia, mengutip dari laman Malay Mail, Senin, 4 September 2023.
Penembakan terjadi pada akhir pekan kemarin sekitar pukul 22.21 di tempat parkir gedung konvensi ujung selatan tempat dua resepsi pernikahan terpisah diadakan secara bersamaan.
"Kami diminta polisi untuk tetap berada di kendaraan. Kami tidak bisa meninggalkan lokasi kejadian," ucap salah satu saksi mata.
Kepolisian Ottawa mengonfirmasi bahwa korban jiwa adalah dua pria, berusia 26 dan 29 tahun, yang sama-sama berasal dari Toronto, kota terbesar di Kanada.
Polisi mengatakan seorang warga Amerika Serikat (AS) termasuk di antara enam korban luka. Identitas mereka belum diungkapkan ke publik.
"Kami sedang dalam proses menghubungkan potongan teka-teki penembakan ini," Inspekstur Kepolisian Ottawa Martin Groulx kepada AFP.
Saat ini polisi belum memiliki tanda-tanda yang menunjukkan bahwa penembakan tersebut masuk kategori kejahatan rasial "yang berkaitan dengan ras atau keyakinan agama."
"Tetapi kami tidak mengesampingkan kemungkinan tersebut," tambah Groulx, seraya menyebutkan bahwa penyelidikan belum menentukan motif penembakan. Hingga Minggu sore, belum ada penangkapan yang dilakukan.
Dua kematian akibat penembakan tersebut menambah jumlah pembunuhan yang tercatat pada 2023 menjadi 12 di Ottawa, ibu kota Kanada yang berpenduduk sekitar satu juta jiwa.
Sejumlah kota di Kanada telah mengalami peningkatan kekerasan bersenjata dalam beberapa tahun terakhir dengan semakin seringnya penembakan, menurut pemerintah Kanada.
Sejak tahun 2009, Kanada mengalami peningkatan sebesar 81 persen dalam kejahatan bersenjata dengan kekerasan.