Ilustrasi penjualan Kino. Foto: MI/Tri Handiyatno.
Arif Wicaksono • 4 August 2023 10:56
Jakarta: PT Kino Indonesia Tbk (KINO) mencatat penurunan penjualan 10 persen pada semester I-2023. Penjualan emiten konsumer itu turun pada setengah tahun ini. Penurunan penjualan tak mendorong performa laba bersih KINO. Penjualan KINO tercatat sebesar Rp1,897 triliun pada semester I-2023 atau turun dari tahun lalu periode yang sama sebesar Rp2 triliun.
Kontribusi terbesar penjualan KINO berasal dari minuman serta perawatan tubuh dengan total sebesar Rp1,6 triliun. Sedangkan sisanya berasal dari makanan, farmasi, dan makanan hewan.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 4 Agustus 2023, laba kotor KINO juga naik menjadi Rp769 miliar atau naik dari tahun lalu sebesar Rp798 miliar. KINO mengalami kenaikan beban penjualan dan beban administrasi, sehingga laba bersih turun menjadi Rp32 miliar dan turun dari tahun sebelumnya sebesar Rp45 miliar. Kemudian laba per saham dasar sebesar Rp23 per saham atau turun dari tahun sebelumnya periode yang sama sebesar Rp31 per saham.
Ekuitas KINO terpantau stagnan sebesar Rp1,5 triliun. Namun demikian, KINO berhasil menjaga kinerja perusahaan sehingga utang jangka panjang turun menjadi Rp 1,080 triliun. Sementara itu, utang jangka pendeknya mencapai Rp1,937 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,935 triliun.
Aset KINO sebesar Rp4,5 triliun atau turun dari tahun sebelumnya periode yang sama sebesar Rp4,6 triliun. Aset tak lancar sebesar Rp2,95 triliun atau turun dari tahun lalu periode yang sama sebesar Rp2,98 triliun. Aset tak lancar sebesar Rp1,622 triliun atau turun dari tahun lalu periode yang sama sebesar Rp1,688 triliun.