Ilustrasi. Foto: Associated Press.
Ade Hapsari Lestarini • 30 September 2023 08:47
New York: Harga minyak dunia melemah pada perdagangan Jumat waktu setempat.
Melansir Xinhua, Sabtu, 30 September 2023, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November kehilangan 92 sen atau 1,0 persen menjadi USD90,79 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara brent yang diperdagangkan di London untuk kontrak paling aktif Desember ditutup pada USD92,20 per barel atau turun 90 sen, setara satu persen pada hari itu.
Patokan minyak mentah global naik 0,3 persen dalam seminggu, 6,8 persen dalam sebulan, dan 23 persen dalam kuartal tersebut. Patokan minyak mentah global mencapai level tertinggi dalam 10 bulan di USD95,35 pada 28 September.
Baca juga: OPEC Prediksi Permintaan Minyak Kembali Kuat di 2024
Kekhawatiran lonjakan biaya energi
Penurunan harga minyak ini terjadi di tengah meningkatnya kegelisahan terhadap lonjakan biaya energi dalam beberapa bulan mendatang, bahkan ketika perekonomian dan inflasi AS tampaknya telah lolos dari dampak terburuk tersebut.
Laman
Investing.com mencatat, harga minyak jangka panjang juga memperoleh keuntungan besar pada bulan dan kuartal, sebagian besar dibantu oleh terbatasnya pasokan Saudi dan Rusia.
Analis pasar
Reuters John Kemp mengatakan para pedagang minyak telah menaruh begitu banyak taruhan bullish pada harga minyak mentah. Sehingga perdagangan menjadi terlalu padat dan diperkirakan akan terjadi koreksi.
Dalam kolom terbarunya mengenai pembelian minyak di kalangan pedagang institusional, Kemp menyebutkan selama empat minggu terakhir, para pedagang telah membeli total 183 juta barel minyak mentah dan bahan bakar berjangka. Totalnya mencapai 525 juta barel.
Yang lebih penting lagi, rasio pertaruhan
bullish dan
bearish pada minyak dan bahan bakar telah meningkat hingga hampir 8:1. Menurut Kemp, ini adalah tanda harga minyak mungkin akan mulai membalikkan kenaikannya dalam waktu dekat.