Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: MI/Adam Dwi.
Husen Miftahudin • 22 February 2024 12:31
Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan sisa proyek strategis rampung pada akhir pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Dari 88 proyek, Erick telah merampungkan 79 proyek strategis BUMN.
"Alhamdulillah 2024 ini bisa tuntas untuk pekerjaan BUMN yang 88 proyek yang saya paparkan ke Bapak Presiden," ujar Erick saat peresmian media center di Kementerian BUMN, dikutip Kamis, 22 Februari 2024.
Sebanyak 88 proyek strategis BUMN terbagi dalam beberapa sektor, mulai dari 19 proyek merger holdingisasi; lima proyek unlock value senilai Rp68 triliun; tujuh proyek restrukturisasi seperti Krakatau Steel, Garuda, Jiwasraya, hingga PTPN; 17 proyek pengembangan bisnis; sembilan proyek pembangunan organisasi; dan tiga proyek pembangunan infrastruktur.
Proyek-proyek strategis BUMN itu juga mencakup aksi BUMN seperti IPO anak usaha Telkom, Mitratel, pembentukan holding ultra mikro, hingga pendirian subholding Palmco dan Sugarco oleh PTPN.
"Waktu itu 79 sudah tuntas tinggal sembilan lagi, mudah-mudahan kalau dari sembilan, selesai tujuh itu 99 persen, saya rasa sebuah target yang tidak mudah buat kita semua," ucap Erick.
Erick menyampaikan penyelesaian proyek strategis BUMN merupakan bagian dari transformasi yang tidak hanya dilakukan di Kementerian BUMN, melainkan juga pada lingkup BUMN.
Sejak awal, Erick membuat terobosan besar dengan mengubah struktur organisasi Kementerian BUMN agar lebih bersifat kementerian korporasi dalam meningkatkan kinerja BUMN.
"Korporasi salah satu yang sangat penting tapi mirroring atau kacanya kementeriannya yang penting. Kalau kita mengelola korporasi, tetapi kementeriannya sangat birokrasi, apalagi tertutup enggak ketemu tuh kacanya," ucap Erick.
Erick juga menata ulang struktur organisasi di Kementerian BUMN, dengan menghadirkan deputi yang berfokus pada sejumlah sektor penting, seperti sumber daya manusia (SDM) atau human capital, keuangan, hingga teknologi dan informasi. Erick juga membagi fokus dua wakil menteri BUMN dalam mengelola BUMN sesuai portofolio.
"Kita juga mendorong fundamental karena struktur saja tidak cukup kalau tidak ada manusianya, nah karena itu filosofi akhlaknya juga kita dorong," sambung Erick.
Baca juga: Generasi Muda Penerus Keberlanjutan BUMN