Duta Besar Tiongkok untuk PBB Zhang Jun. (AP)
Willy Haryono • 21 February 2024 17:10
New York: Duta Besar Tiongkok untuk PBB Zhang Yun melontarkan kecaman keras kepada Amerika Serikat (AS) yang menggunakan hak veto terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB perihal seruan gencatan senjata segera di Jalur Gaza.
Beijing mengatakan tindakan itu berpotensi mengirimkan "pesan yang salah" dan sama saja seperti memberikan "lampu hijau (bagi Israel) untuk melanjutkan pembantaian."
Gedung Putih mengatakan resolusi yang diusulkan Aljazair itu dapat "membahayakan" perundingan untuk mengakhiri perang di Gaza antara Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas.
AS sebenarnya juga telah mengusulkan resolusi gencatan senjata sementara, dan memperingatkan Israel untuk tidak menyerang kota Rafah. Namun proposal Aljazair yang juga mengusulkan gencatan senjata pada akhirnya dijatuhi hak veto oleh Washington.
Ada kecaman luas atas keputusan AS yang menghalangi resolusi Aljazair ketika pertempuran Israel-Hamas terus berlanjut di Gaza. Proposal Aljazair didukung 13 dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB, dan Inggris abstain.
Menanggapi veto tersebut, Duta Besar Tiongkok untuk PBB Zhang Jun mengatakan klaim bahwa proposal Aljazair akan mengganggu perundingan diplomatik konflik Gaza "sama sekali tidak dapat dipertahankan."
"Mengingat situasi di lapangan, penghindaran pasif yang terus berlanjut terhadap gencatan senjata tidak ada bedanya dengan memberikan lampu hijau terhadap berlanjutnya pembantaian," tegas Dubes Zhang.
"Meluasnya konflik ini mengganggu stabilitas seluruh kawasan Timur Tengah dan menyebabkan meningkatnya risiko perang yang lebih luas," tambahnya, mengutip dari laman BBC pada Rabu, 21 Februari 2024.
"Hanya dengan memadamkan api perang di Gaza kita dapat mencegah api neraka melanda seluruh wilayah," tutur Dubes Zhang.