Ilustrasi-Kecelakaan beruntun di Jawa Timur. (MGN/Khairul Anam)
Surabaya: Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur memetakan 22 jalur yang dianggap rawan kecelakaan di seluruh wilayah Jatim. Langkah ini merupakan upaya meningkatkan keselamatan berkendara selama periode Natal Tahun Baru 2024/2025 dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di wilayahnya.
"Kami telah mengidentifikasi 22 jalur yang memiliki tingkat kecelakaan tinggi. Pemetaan ini sangat penting, untuk membantu kami dalam merencanakan tindakan pencegahan yang lebih efektif dan tepat sasaran," kata Kepala Dishub Jatim, Nyono, Selasa, 24 Desember 2024.
Nyono menjelaskan bahwa pemetaan ini dilakukan berdasarkan analisis data kecelakaan lalu lintas selama beberapa tahun terakhir. Adapun 22 jalur rawan kecelakaan itu tersebar di seluruh wilayah Jatim.
Rinciannya, Jalan Raya Surabaya - Gresik, Jalan Raya Malang - Surabaya, Jalan Raya Mojokerto - Jombang, Jalan Raya Kediri - Blitar, Jalan Raya Madiun - Ngawi, Jalan Raya Probolinggo - Lumajang, Jalan Raya Banyuwangi - Jember, Jalan Raya Pasuruan - Probolinggo.
Jalur rawan kecelakaan lainnya tepatnya di Jalan Raya Sidoarjo - Mojokerto, Jalan Raya Lamongan - Tuban, Jalan Raya Nganjuk - Madiun, Jalan Raya Ponorogo - Pacitan, Jalan Raya Situbondo - Bondowoso, Jalan Raya Bojonegoro - Cepu.
Kemudian Jalan Raya Tulungagung - Trenggalek, Jalan Raya Magetan - Maospati, Jalan Raya Bangkalan - Sampang, Jalan Raya Pamekasan - Sumenep, Jalan Raya Malang - Batu, Jalan Raya Bondowoso - Jember, Jalan Raya Blitar - Tulungagung, dan Jalan Raya Lamongan - Bojonegoro.
Nyono menyebut ada beberapa faktor penyebab tingginya kecelakaan di jalur tersebut. Di antaranya karena kondisi jalan yang buruk seperti jalan berlubang dan permukaan yang tidak rata, yang dapat menyebabkan kecelakaan.
"Faktor lainnya karena tidak adanya penerangan yang memadai, sehingga mengurangi visibilitas pengemudi pada malam hari. Lalu karena minimnya rambu lalu lintas, yang membuat pengemudi kurang waspada terhadap potensi bahaya," ujarnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, lanjut Nyono, pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait guna memperbaiki infrastruktur jalan, menambah penerangan, serta memasang rambu-rambu lalu lintas tambahan di titik-titik rawan kecelakaan.
"Kami akan melakukan perbaikan infrastruktur jalan di jalur-jalur yang rusak, menambah penerangan jalan di titik-titik rawan kecelakaan, dan memasang rambu-rambu lalu lintas yang diperlukan. Semua ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan," katanya.
Selain itu, Nyono menegaskan pihaknya juga akan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, mengenai pentingnya keselamatan berkendara. Kampanye keselamatan jalan akan digalakkan melalui berbagai media dan kegiatan di lapangan.
"Tentu kami akan mengadakan kampanye keselamatan jalan secara rutin, dan terus menerus mensosialisasikan pentingnya mematuhi aturan lalu lintas kepada masyarakat. Ini penting untuk meningkatkan kesadaran pengemudi, dalam menciptakan budaya berkendara yang aman," pungkasnya.