Gempa Susulan Terjadi 20 Kali Mengguncang Kabupaten Bandung dan Garut

Bandung: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geosifika (BMKG) menyebutkan telah terjadi gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak 20 kali usai gempa pertama berkekuatan 5.0 magnitudo di Kabupaten Bandung pada Rabu, 18 September 2024, pukul 09.41 WIB. Gempa tersebut diakibatkan oleh aktivitas Sesar Garsela.

Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, mengungkapkan ke-20 gempa susulan tersebut terjadi di Kabupaten Bandung dan Garut hingga pukul 12.30 WIB. Total, telah terjadi gempa bumi sebanyak 21 kali hingga Rabu siang.

"Total ada 20 gempa susulan. Kalau dengan gempa utama jumlahnya 21 kali gempa," ujar Rahayu, Rabu, 18 September 2024 siang.

Ia menuturkan, gempa susulan yang terbesar tercatat dengan magnitudo 3.6. Getaran gempa dirasakan oleh sejumlah daerah yakni Kabupaten dan Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Garut.

"Magnitudo susulan terbesar M.3.6," sahutnya.
 

Baca juga: 20 Orang Luka-luka Terdampak Gempa Kabupaten Bandung

Rahayu menerangkan, gempa pertama terjadi sekitar pukul 09.41 WIB terletak di koordinat 7,23° LS  dan 107,65° BT, atau tepatnya di darat 25 kilometer Tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 10 km.

Berdasarkan hasil analisis BMKG dengan memperhatikan episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempabumi dangkal.

"Akibat dari adanya aktivitas Sesat Garsela. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser turun atau oblique normal," ucapnya.

Akibat tempat ini, sejumlah bangunan di Kabupaten Bandung dan Garut mengalami kerusakan. Selain itu, terdapat 20 orang mengalami luka ringan, sedang dan berat hingga dilarikan ke rumah sakit.

Selain itu, gempa ini juga mengganggu perjalanan kereta api dan Whoosh. Ada 11 perjalan kereta api di Daop 2 Bandung terpaksa melakukan pemberhentian luar biasa saat terjadi gempa tersebut.