Emosional Rapat Terakhir APBN, Sri Mulyani: Setiap Masa Ada Pemeran dan Orangnya

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Dokumen Kemenkeu

Emosional Rapat Terakhir APBN, Sri Mulyani: Setiap Masa Ada Pemeran dan Orangnya

Annisa Ayu Artanti • 18 September 2024 08:54

Jakarta: Suara parau dan sedikit isakan tangis Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi sorotan saat menghadiri rapat terakhir dengan Badan Anggaran DPR RI untuk membahas RUU APBN 2025.

Emosional yang tak terbendung itu disampaikannya saat membacakan apresiasi kepada seluruh jajaran yang telah bekerja keras dan profesionalitas, serta integritas dalam merancang, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan APBN dengan baik.

"Saya berharap semua kontribusi dan dedikasi ini, telah bisa menyumbang untuk membangun Indonesia. Terima kasih semuanya," ucap Sri Mulyani saat ini.


Melalui akun Instagram pribadinya, Sri Mulyani juga menyampaikan, masa dia telah berakhir menjadi bendahara negara.

"Setiap masa ada pemeran dan orangnya, dan setiap orang ada peran serta masanya. Begitu juga bagi saya sendiri, hari ini merupakan kali terakhir saya menghadiri Rapat Badan Anggaran @dpr_ri mengenai Pembicaraan Tk 1/ Pembahasan RUU APBN 2025," tulis dia seperti dikutip, Rabu, 18 September  2024.

Ia pun mengenang, sejak 27 Juli 2016, 2.974 hari sudah, saya berinteraksi dengan DPR RI secara sangat erat, berkolaborasi, beradu argumen, berpikir keras, dan bersama-sama mewujudkan kecintaan kami kepada Republik Indonesia.
 
Baca juga: 

Tangis Haru Sri Mulyani Pamit ke Banggar DPR


Semua mewujud melalui penyusunan APBN yang kredibel, akuntabel, sustainable, dan sehat agar terus bisa menjadi instrumen penentu kemajuan negara.

"Secara pribadi saya ucapkan terima kasih tidak terhingga dan penghargaan setinggi-tingginya bagi seluruh pimpinan dan anggota Banggar DPR RI atas seluruh pandangan, masukan, bahkan kritikannya sehingga pada hari ini kita bisa menyelesaikan sebuah tugas dan amanat konstitusi," ungkap dia.
 

Pesan Sri Mulyani


Ia berpesan kepada semua pihak perlu terus menjaga agar politik senantiasa menjadi wahana untuk terus merawat nalar publik.

Mengutip wejangan dari Wakil Presiden Republik Indonesia pertama Bung Hatta, Sri Mulyani menekankan betapa pentingnya kejujuran.

"Cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman, Namun tidak jujur sulit untuk diperbaiki," kata dia.

Ia pun berterima kasih kepada tim Kementerian Keuangan, Wakil Menteri Keuangan I Suahasil Nazara dan Wakil Menteri Keuangan II Tommy Djiwandono.

"Saya tahu sekali, bahwa mereka bekerja dengan profesionalisme dan integritas yang terus dijaga," ujar dia.

Ia juga mengungkapkan sebagai manusia jauh dari kesempurnaan dan dia juga meminta maaf atas seala kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat.

"Setiap perjalan pasti berakhir. Namun, setiap akhir menjadi awalan sebuah kisah baru," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)