Subsidi BBM Khusus Kendaraan Pelat Kuning bakal Dipelototi

Ilustrasi DPR/Medcom.id/Githa

Subsidi BBM Khusus Kendaraan Pelat Kuning bakal Dipelototi

Devi Harahap • 29 November 2024 18:09

Jakarta: Kajian mendalam dan implementasi tepat diperlukan, terkait rencana subsidi BBM khusus kendaraan berpelat kuning. Langkah ini dianggap strategis, namun butuh diawasi ketat. Sehingga, dapat mendukung sektor transportasi publik dan kepentingan masyarakat.

“Pemerintah harus memastikan kebijakan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas, terutama pengguna transportasi umum, sekaligus menekan biaya operasional transportasi agar tarifnya tetap terjangkau," ujar anggota Komisi XII, Muh Harris kepada Media Indonesia, Jumat, 29 November 2024.

Harris menilai kajian tersebut harus mencakup dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan, dengan harapan subsidi dapat mendukung upaya peningkatan aksesibilitas transportasi publik yang lebih baik dan berkeadilan.  
 

Baca: Pastikan Tidak Dicabut, Bahlil: Presiden Prabowo yang Akan Umumkan Langsung Soal Subsidi

Anggota DPR dari dapil Jateng tersebut juga memberikan sejumlah catatan penting terkait kebijakan ini, di antaranya subsidi harus diarahkan hanya kepada pihak yang benar-benar berhak, yakni angkutan umum yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat luas.  

“Untuk mencegah penyalahgunaan, diperlukan sistem digitalisasi dan pendataan yang akurat dalam distribusi subsidi.  Subsidi diharapkan dapat menekan biaya operasional sehingga tarif transportasi umum tetap terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” tutur Muh Harris. 

Harris menyadari bahwa implementasi kebijakan ini membutuhkan kerjasama erat antara pemerintah, DPR, dan operator transportasi. Dia meminta agar implementasi kebijakan ini dapat dilakukan tepat sasaran dan transparan. 

“Kami ingin memastikan subsidi ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga bagian dari upaya strategis membangun sistem transportasi umum yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tegasnya.  

Melalui kebijakan ini, kata Harris, diharapkan transportasi umum dapat menjadi pilihan utama masyarakat, yang pada akhirnya mendukung pengurangan kemacetan dan emisi karbon di perkotaan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)