Jelang Akhir Pekan, Wall Street Tergelincir

Ilustrasi Wall Street. Foto: Unsplash.

Jelang Akhir Pekan, Wall Street Tergelincir

Husen Miftahudin • 9 March 2024 09:45

New York: Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup melemah pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB) setelah menyentuh rekor tertinggi selama sesi tersebut, dengan saham-saham cip yang sedang naik daun mengalami tren sebaliknya dan laporan pasar tenaga kerja beragam yang menunjukkan lebih banyak lapangan kerja baru dari perkiraan dengan meningkatnya tingkat pengangguran.
 
Dikutip dari Investing.com, Sabtu, 9 Maret 2024, Dow Jones Industrial Average turun 68,66 poin atau 0,18 persen menjadi 38.722,69, S&P 500 kehilangan 33,67 poin atau 0,65 persen menjadi 5.123,69, dan Nasdaq Composite kehilangan 188,26 poin atau 1,16 persen menjadi 16.085,11.
 
S&P dan Nasdaq sempat mencapai rekor tertinggi intraday tetapi mulai kehilangan tenaga di pagi hari. Indeks Semikonduktor Philadelphia berkinerja sangat buruk dan mengakhiri hari dengan turun empat persen setelah menyentuh rekor tertinggi intraday.
 
Chip kecerdasan buatan Nvidia (NASDAQ: NVDA) ditutup turun 5,6 persen untuk menghentikan kenaikan enam sesi berturut-turut. Padahal di awal sesi, Nvidia sudah naik lebih dari lima persen.
 
Saham sempat dibuka lebih tinggi setelah data menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja Amerika Serikat (AS) meningkat pada Februari, dengan nonfarm payrolls meningkat sebesar 275 ribu pekerjaan dibandingkan perkiraan kenaikan sebesar 200 ribu. Angka pekerjaan Januari direvisi lebih rendah.
 
Selain itu, tingkat pengangguran naik menjadi 3,9 persen di Februari setelah bertahan di 3,7 persen selama tiga bulan berturut-turut, sementara pertumbuhan upah melambat menjadi 0,1 persen secara bulanan.
 
Data Februari minggu depan termasuk harga konsumen (CPI) dan penjualan ritel akan memberikan lebih banyak isyarat mengenai prospek potensi penurunan suku bunga.
 
Pada Kamis depan, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral 'tidak jauh' dari mendapatkan kepercayaan inflasi sudah cukup untuk mulai menurunkan suku bunga.

Baca juga: Walau Menguat, IHSG Tampak Lesu di Akhir Pekan
 

Pergerakan saham

 
Di antara 11 sektor utama S&P 500, saham yang paling boncos adalah sektor teknologi, yang berakhir turun 1,8 persen. Diikuti oleh sektor kebutuhan pokok konsumen, yang turun 0,8 persen dengan hambatan besar dari Costco.
 
Untuk minggu ini, indeks S&P 500 kehilangan 0,26 persen sementara Nasdaq turun 1,17 persen dan Dow Jones turun 0,93 persen.
 
Di sisi lain, peraih keuntungan terbesar adalah real estat, yang ditutup naik 1,1 persen. Diikuti oleh energi, yang bertambah sebanyak 0,4 persen.
 
Sisi positifnya juga adalah saham Gap berakhir naik 8,2 persen setelah pengecer tersebut mengalahkan ekspektasi Wall Street untuk hasil kuartal keempat, didukung oleh permintaan yang kuat pada penawaran produk yang lebih baik di Old Navy dan merek sejenis selama musim liburan, dan penurunan harga.
 
Saham-saham yang naik melebihi jumlah saham-saham yang turun dengan rasio 1,25 banding 1 di NYSE dimana terdapat 708 harga tertinggi baru dan 48 harga terendah baru. Di Nasdaq, sebanyak 2.086 saham naik dan 2.192 saham melemah karena jumlah saham yang menurun melebihi jumlah saham yang menguat dengan rasio sekitar 1,05 banding 1.
 
S&P 500 membukukan 65 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan tidak ada titik terendah baru, sedangkan Nasdaq mencatat 351 titik tertinggi baru dan 83 titik terendah baru. Di bursa AS, sebanyak 12,29 miliar lembar saham berpindah tangan dibandingkan dengan rata-rata 12,08 miliar lembar saham dalam 20 sesi terakhir.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)