Presiden AS Joe Biden. (EPA)
Willy Haryono • 14 August 2024 12:50
Kyiv: Ukraina mengatakan pada Selasa kemarin bahwa serangan lintas batas terbesarnya telah menguasai 74 permukiman di wilayah Kursk, Rusia, dan masih akan terus bertambah. Ukraina memperoleh kemajuan sejauh satu hingga tiga kilometer di wilayah Rusia dalam 24 jam terakhir.
Ukraina mengejutkan Moskow dengan mengerahkan ribuan pasukan ke wilayah Kursk di Rusia barat pekan lalu. Operasi mendadak tersebut telah memberikan Ukraina keuntungan medan perang terbesarnya sejak 2022, setelah berbulan-bulan tertinggal.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Kyiv telah mengumpulkan tawanan perang Rusia yang dapat ditukar dengan prajurit Ukraina yang ditangkap, menggembar-gemborkan apa yang ia gambarkan sebagai "dana pertukaran" yang terus bertambah.
“Meski pertempuran sulit dan intens, pasukan kami terus maju di wilayah Kursk, dan ‘dana pertukaran’ negara kami terus bertambah. Tujuh puluh empat permukiman berada di bawah kendali Ukraina,” kata Zelensky, mengutip dari laman euractiv, Rabu, 14 Agustus 2024.
Sementara itu Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dalam komentar substantif pertamanya, mengatakan Washington terus berhubungan dengan Kyiv tentang operasi di Kursk, meskipun Gedung Putih mengatakan sebelumnya bahwa mereka tidak terlibat dalam aspek perencanaan atau persiapan apa pun.
“Ini menciptakan dilema nyata bagi Putin,” kata Biden, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ukraina telah menggambarkan operasi di Kursk sebagai tindakan defensif, dengan mengatakan pasukannya telah menguasai wilayah yang telah digunakan Rusia untuk melancarkan lebih dari 2.000 serangan lintas batas sejak Juni.
“Ukraina tidak tertarik untuk mengambil alih wilayah wilayah Kursk, tetapi kami ingin melindungi kehidupan rakyat kami,” kata juru bicara kementerian luar negeri Ukraina, Heorhii Tykhyi.
Baca juga: 10 Senjata Ukraina yang Bikin Rusia Ketar-Ketir