Hakim Pennsylvania Izinkan Musk Beri USD1 Juta per Hari kepada Pemilih Jelang Pilpres

Miliarder Elon Musk. (EPA-EFE)

Hakim Pennsylvania Izinkan Musk Beri USD1 Juta per Hari kepada Pemilih Jelang Pilpres

Willy Haryono • 5 November 2024 13:40

Pennsylvania: Dalam sebuah keputusan yang mengejutkan, Hakim Pennsylvania Angelo Foglietta mengizinkan miliarder Elon Musk untuk melanjutkan program pemberian uang senilai USD1 juta per hari kepada pemilih terdaftar di negara bagian Pennsylvania.

Keputusan dikeluarkan Senin kemarin, sehari sebelum pemilihan umum presiden AS yang sangat dinanti antara Wakil Presiden Kamala Harris dan eks presiden Donald Trump, yang didukung oleh Musk.

Melansir dari rnz.co.nz, Selasa, 5 November 2024, keputusan ini muncul setelah kesaksian mengejutkan di pengadilan negara bagian Philadelphia, di mana seorang ajudan Musk mengungkapkan bahwa pemenang dari kontes tersebut dipilih berdasarkan kemampuan mereka dalam menjadi juru bicara untuk agenda super PAC Musk, America PAC, walau Musk sebelumnya menyatakan bahwa pemenang akan ditentukan secara acak.

Sejak diluncurkan pada 19 Oktober, Musk telah mengucurkan total USD16 juta kepada pemilih yang memenuhi syarat dan yang telah menandatangani petisi politiknya. 

Pemenang dari kontes ini, yang terbuka untuk pemilih di tujuh negara bagian kunci termasuk Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, Carolina Utara, Pennsylvania, dan Wisconsin, diumumkan dengan pemenang terakhir yang dijadwalkan di hari pemilihan pada Selasa ini.

Aksi Musk tidak luput dari kontroversi. Jaksa Wilayah Philadelphia, Larry Krasner, menggugat untuk menghentikan kontes tersebut, menuduh bahwa program pemberian ini merupakan lotere ilegal dengan aturan yang samar. Meski begitu, Hakim Foglietta menolak permohonan Krasner dan menyatakan bahwa penjelasan lebih lanjut akan diberikan nanti.

Musk, yang dikenal sebagai pendukung vokal Trump, telah menyumbangkan hampir USD120 juta atau setara Rp1,8 Triliun kepada America PAC untuk mendukung mobilisasi pemilih. Philadelphia, sebagai kota terbesar di Pennsylvania, merupakan salah satu negara bagian yang akan menentukan hasil pilpres AS, dengan 19 suara elektoral yang tersedia.

Meski langkah Musk ini berada dalam area abu-abu hukum pemilihan, Departemen Kehakiman AS telah memperingatkan bahwa program ini mungkin melanggar hukum federal yang melarang pembayaran kepada individu untuk mendaftar sebagai pemilih. Namun, hingga saat ini, tidak ada tindakan publik yang diambil oleh jaksa federal terkait hal tersebut.

Dalam konteks pilpres yang ketat ini, super PAC yang didirikan Musk memiliki peran penting dalam memengaruhi hasil, terutama di negara bagian yang dapat menentukan kemenangan salah satu kandidat. (Angel Rinella)

Baca juga:  Wawancara Trump dengan Musk Dimulai di X, Diikuti Lebih dari 1 Juta Pendengar

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)