Puluhan rumah di Desa Kiumasi, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, diterjang banjir. Dokumentasi/ Media Indonesia
Media Indonesia • 1 December 2024 15:25
Kupang: Puluhan rumah yang dibangun untuk eks pengungsi Timtim di Oelkuku, Desa Kiumasi, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) diterjang banjir akibat hujan lebat.
Dari total 2.100 rumah yang dibangun di kampung tersebut sejak 2023, sampai akhir 2024 belum ditempati. Air campur lumpur mengalir melalui badan jalan di antara rumah penduduk, namun tidak sampai merusak bangunan rumah.
Puluhan rumah di antaranya berada di dataran rendah sehingga rawan terhadap genangan air. "Ada sekitar tiga titik rawan genangan air," kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kupang, Elfrid Saneh, Minggu, 1 Desember 2024.
Dia menjelaskan rumah-rumah tersebut diperuntukan bagi Veteran Timtim yang saat ini bermukim di kamp di beberapa titik seperti di wilayah Raknamo, Kecamaan Amabi Oefeto dan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur.
Kepala Stasiun Klimatologi El Tari Kupang, Sti Nenot'ek, mengatakan monsun Asia terpantau telah aktif yang menyebabkan wilayah Nusa Tenggara Timur berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
Kondisi ini akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan atau sampai 3 Desember 2024.
"Beberapa wilayah di NTT memiliki kelembaban udara di lapisan atas (700mb dan 500mb) yang cukup basah dan suhu muka laut yang cukup hangat sehingga menyebabkan peningkatan proses pembentukan awan hujan di beberapa wilayah di NTT," jelasnya.
Untuk itu masyarakat diimbau mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi mulai dari banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, sampai rusaknya atap bangunan
Untuk daerah bertopografi curam atau bergunung, patut diwaspadai akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang.