Konflik di Laut Merah Buat Keuntungan Produsen Menipis

H&M naikan pangsa pasar ditengah kenaikan biaya logistik. Foto: Unsplash.

Konflik di Laut Merah Buat Keuntungan Produsen Menipis

Arif Wicaksono • 24 January 2024 18:36

Brussel: Penundaan transportasi selama dua minggu atau lebih karena kapal kargo dialihkan dari Laut Merah membuat produsen memiliki ruang gerak finansial yang terbatas untuk menggunakan angkutan udara dengan mengangkut produk ke toko.

Lonjakan inflasi sejak pandemi ini juga menyebabkan pembeli di seluruh dunia mengurangi pengeluaran, sehingga membuat pengecer kembali fokus pada pengurangan biaya. Banyak di antara mereka yang memilih untuk menerima dampak dari kenaikan biaya transportasi dibandingkan mengambil risiko dengan menaikkan harga barang.
 

baca juga:

Menakar Dampak Perang di Laut Merah


Pesatnya pertumbuhan perusahaan e-commerce yang didirikan di Tiongkok seperti Shein dan Temu, yang mengirimkan pakaian dan aksesoris berharga murah dalam jumlah besar dari Tiongkok ke Eropa dan Amerika Serikat melalui udara, juga telah meningkatkan tekanan pada pengecer.

"Jika ketahanan rantai pasokan berarti membayar lebih untuk barang-barang Anda, maka hal tersebut tidak akan berhasil," kata Pemimpin Praktik Ritel EMEA di Konsultan AlixPartners Matt Clark, dilansir Business Insider, Rabu, 24 Januari 2024.

Beberapa pengecer fesyen beroperasi di sekitar Laut Merah dengan menggunakan angkutan laut-udara, yang melibatkan pengiriman produk ke Dubai dan kemudian menerbangkannya dengan sangat selektif.

Menurut direktur keuangan di perusahaan induk Associated British Foods, bagi pengecer fesyen beranggaran rendah Primark, angkutan udara tidak akan ekonomis.

Pengecer pakaian dan pakaian olahraga juga ingin menghindari kelebihan stok, karena mereka baru saja pulih dari kelebihan stok yang memaksa mereka menjual produk dengan harga diskon.

"Pedagang grosir peralatan olahraga dan pakaian Intersport Deutschland telah melakukan persediaan selama beberapa minggu terakhir untuk mengatasi perkiraan penundaan selama dua minggu yang disebabkan oleh pengalihan rute kapal dari Laut Merah," kata Chief Financial Officer Thomas Storck.

Namun secara keseluruhan, tingkat persediaan perusahaan jauh lebih rendah. Hal ini merupakan hasil dari investasi gudang yang telah meningkatkan kemampuannya untuk mengirimkan produk ke lebih dari 1.400 toko independen Intersport di Jerman dengan lebih cepat.

Intersport Deutschland berencana untuk menanggung biaya transportasi yang lebih tinggi daripada membebani kepada pemilik toko atau konsumen melalui harga yang lebih tinggi.

Produsen furnitur murah Inter IKEA juga mengatakan saat ini, perencanaan harga tetap tidak berubah meskipun ada gangguan di Laut Merah.
 
"Kami tetap berkomitmen pada upaya kami untuk memperkuat keterjangkauan produk IKEA," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

CEO Unique Logistics yang berbasis di AS Sunandan Ray menuturkan pengiriman barang melalui udara sekitar 10 hingga 12 kali lebih mahal dibandingkan pengiriman melalui laut.

Menurunkan diskon

Salah satu cara pengecer mencoba memperhitungkan kenaikan biaya dan menghindari kehabisan stok adalah dengan melakukan diskon lebih sedikit dari biasanya pada tahun ini.

Menurut data dari LSEG dan Centric Market Intelligence, di Amerika Serikat, diskon pengecer rata-rata mencapai 39 persen pada bulan Januari, turun dari 41 persen pada tahun lalu.

Gangguan terhadap pengiriman dari Asia ke Eropa dan Amerika Serikat mungkin akan mendorong lebih banyak pengecer untuk membeli lebih banyak pemasok yang lebih dekat dengan pasar mereka.

Pengecer fesyen asal Swedia, H&M, mengatakan pihaknya meningkatkan pangsa pasar di dekat konsumen agar lebih dekat dengan pelanggan tanpa memberikan target spesifik.

Lebih murah di Tiongkok

Bagi pengecer di Eropa, membeli dari pabrik di kawasan ini biasanya lebih mahal dibandingkan membeli dari Tiongkok dan negara-negara Asia lainnya, sehingga sulit dilakukan dalam skala besar.

"Tiongkok masih menjadi negara asal terbesar pakaian fesyen, dan rasio kualitas-harganya sangat bagus sehingga bahkan jika beberapa perusahaan ingin mengurangi porsi yang dimiliki Tiongkok dalam keseluruhan produksinya, hal ini hampir tidak mungkin dilakukan karena negara tersebut memiliki posisi yang sangat baik," kata Kepala Logistik Fesyen Global di Hellmann Worldwide Logistics Laurens Schoningh.

Swetha Ramachandran, yang mengelola portofolio merek konsumen di Artemis Fund Manager, menuturkan biaya lebih tinggi akan merugikan investor.

"Kami sebagai investor tentu tidak ingin melihat mereka mengorbankan keuntungan jangka panjang," kata Ramachandran, yang dananya diinvestasikan di perusahaan-perusahaan termasuk Inditex, Nike, dan Adidas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)