Sandiaga: Perlu Antisipasi Kebocoran Devisa dari Wisata Kesehatan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Foto: Istimewa

Sandiaga: Perlu Antisipasi Kebocoran Devisa dari Wisata Kesehatan

Annisa ayu artanti • 12 October 2023 12:37

Jakarta: Kebocoran devisa dari segmen wisata kesehatan atau health tourism perlu diantisipasi dengan menyediakan layanan kesehatan yang mumpuni di Tanah Air.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan perubahan tren berwisata yakni kesehatan dan kebugaran, kebersihan, serta keberlangsungan lingkungan menjadi esensi penting bagi wisatawan sehingga pariwisata kesehatan (health tourism) menjadi daya tarik yang potensial di Indonesia.
 
"Kita sudah membuat MoU dengan Kementerian Kesehatan karena pada saat itu di tengah-tengah pandemi lebih dari 600 ribu masyarakat Indonesia dengan total devisa yang dibelanjakan untuk kesehatan mencapai USD11 miliar. Untuk itu kita perlu antisipasi agar potensi ini tidak keluar,” kata Sandiaga, saat The Weekly Brief With Sandi Uno, dikutip Kamis, 12 Oktober 2023.

Baca juga: Heru Ingin Jakarta Jadi Medical Tourism

Medan belum mampu tarik wisatawan untuk berobat

Sementara itu, Wali Kota Medan M Bobby Afif Nasution menjelaskan wilayahnya telah mengembangkan fasilitas kesehatan yang baik namun belum sepenuhnya mampu menarik minat masyarakat berobat.
 
Bahkan, tetap ada sebagian masyarakat yang memilih berobat ke negara tetangga. Hal itu kata Bobby, membuat Kota Medan kehilangan potensi pemasukan hingga Rp6 triliun.

"Medan Medical Tourism itu bergerak dari permasalahan ini. Karena memang per hari ini Sumatra Utara itu peringkat kedua di Pulau Sumatra yang masyarakatnya paling banyak pergi ke Malaysia dan Singapura, setelah Kepri. Sekitar 200 ribu-an orang dan dari sini kalau kita hitung-hitung secara ekonomi lebih dari Rp6 triliun potential lost di Kota Medan karena banyak yang masih berobat ke luar negeri," tutur Bobby.
 
Hal kedua, kata Bobby, Medan Medical Tourism dinilai masih kalah saing dari sisi promosi. Ia mengatakan, promosi rumah sakit dari Pemerintah Malaysia dalam sebulan bisa dua kali di lokasi strategis di Kota Medan dengan menyertakan tawaran promosi yang sangat menarik.

"Apalagi setelah covid-19, mereka sangat gencar melakukan promosi sehingga membawa masyarakat Medan kembali tertarik untuk berobat di sana," ungkap Bobby.

Deputi Produk Wisata & Penyelenggaraan Events Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu menjelaskan, Kemenparekraf dan Kemenkes telah berkolaborasi mengembangkan Wisata Kesehatan Indonesia sejak 2015, dan sejak 2022 telah memiliki Surat Keputusan Bersama antar dua Kementerian tentang Pedoman Penyelenggaraan Wisata Kesehatan Indonesia.

"Kemenparekraf akan menyelenggarakan Indonesia Health Tourism Exchange Forum pada Selasa, 10 Oktober 2023 di Jakarta. Ini merupakan kegiatan B2B Forum yang pertama kali diselenggarakan untuk memperkuat ekosistem wisata kesehatan Indonesia, yang mempertemukan antara health provider dengan tourism provider untuk melakukan kontak dan kontrak bisnis," ujar dia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)