Konsumsi Rumah Tangga di Kuartal IV-2023 Tumbuh 4,47%

Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sisi pengeluaran, secara tahunan seluruh komponen tumbuh positif, kecuali impor.
 
Sebagai penyumbang utama PDB menurut komponen pengeluaran, konsumsi rumah tangga kuartal IV-2023 tumbuh 4,47 persen, dengan distribusi 53,83 persen. Angka ini turun tipis 0,01 persen, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,48 persen (yoy).
 
"Konsumsi rumah tangga ini didorong oleh peningkatan konsumsi transportasi dan komunikasi, serta konsumsi restoran dan hotel," kata Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Senin, 5 Februari 2024.
 
Sementara itu, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh sebesar 5,02 persen, dengan distribusi 30,57 persen. Pertumbuhan PMTB didorong oleh pertumbuhan seluruh kelompok barang modal, kecuali cultivated biological resources (CBR).
 
Komponen ekspor tumbuh 1,64 persen, dengan distribusi 22,61 persen. Sementara impor terkontraksi atau minus 0,15 persen, dengan distribusi minus 20,32 persen.

Baca juga: BPS: Ekonomi Indonesia Kuartal IV-2023 Tumbuh 5,04%
 

Belanja pemerintah naik

 
Sementara, konsumsi pemerintah tumbuh 2,81 persen dengan distribusi 9,93 persen. Pertumbuhan belanja pemerintah terutama didorong oleh kenaikan belanja barang dan jasa, yang didukung oleh peningkatan realisasi belanja jasa, belanja Badan Layanan Umum (BLU), perjalanan dinas, dan belanja barang non operasional.
 
"Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 18,11 persen dengan distribusi 1,36 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan aktivitas dalam rangka persiapan pemilihan umum (Pemilu)," kata Amalia.
 
Berdasarkan sumber pertumbuhan, pada kuartal IV-2023 konsumsi rumah tangga tetap menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 2,36 peren.
 
Pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2023 juga ditopang oleh beberapa komponen lain seperti PMTB yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 1,62 persen dan net ekspor yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,45 persen.