Ilustrasi hilirisasi. Foto: dok BUMI.
Insi Nantika Jelita • 24 October 2024 13:14
Jakarta: Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (Mind ID) Dilo Seno Widagdo mengungkapkan dengan hilirisasi, Indonesia dapat mencapai swasembada bidang mineral.
Ini karena hilirisasi akan menciptakan integrasi rantai nilai komoditas mineral yang berdampak pada pengurangan impor bahan baku atau bahan setengah jadi. Ia mengaku selama lima tahun terakhir, Mind ID telah merealisasikan sejumlah proyek penting guna mendukung hilirisasi komoditas mineral.
"Hilirisasi yang kami jalankan untuk memenuhi kebutuhan mineral dan batu bara. Tujuannya adalah mencapai swasembada mineral, sehingga kita tidak lagi perlu mengimpor bahan baku atau bahan setengah jadi dari luar negeri," ujar Dilo dikutip dari keterangan resmi, Kamis, 24 Oktober 2024.
Dilo menjelaskan pasar Indonesia memerlukan lebih dari 70 ton emas setiap tahunnya. Sebelum adanya kegiatan hilirisasi, bahan baku pembentuk emas harus diekspor terlebih dahulu, kemudian diimpor kembali dengan menggunakan harga pasar global.
(Smelter Freeport di Gresik. Foto: Medcom.id)
Namun, dengan beroperasinya smelter atau fasilitas pengolahan hasil tambang dari Freeport Indonesia yang berada di bawah naungan Grup Mind ID, Indonesia kini mampu memproduksi 50 hingga 60 ton emas secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan domestik.
"Sebelum adanya smelter, Indonesia harus mengimpor emas untuk kebutuhan dalam negeri. Memang masih ada gap, dan ini yang sekarang coba kita kurangi ke depannya," jelas Dilo.
Selain emas, Mind ID juga telah mulai memproduksi asam sulfat yang dibutuhkan di sektor pertanian, terutama dalam pembuatan pupuk. Produksi asam sulfat dalam negeri ini diharapkan dapat menggantikan impor yang selama ini diperlukan.
"Kebutuhan ini sebelumnya berasal dari impor. Padahal, kita sangat membutuhkan asam sulfat untuk memproduksi pupuk di dalam negeri," sebut Dilo.
Baca juga: Presiden Prabowo Bakal Hilirisasi 26 Komoditas |