Foto dari rekaman CCTV Kepolisian Selandia Baru memperlihatkan Tom Phillips bersama salah satu anaknya di tahun 2023. (NZ Police)
Willy Haryono • 8 September 2025 12:14
Wellington: Buronan asal Selandia Baru, Tom Phillips, tewas dalam baku tembak dengan polisi di kawasan pedesaan Waikato pada Senin dini hari, 8 September 2025. Phillips yang menghilang bersama tiga anaknya sejak hampir empat tahun lalu, ditembak setelah melepaskan tembakan ke arah aparat saat upaya penangkapan.
Mengutip dari RFI, kasus ini telah menyita perhatian publik selama bertahun-tahun di Selandia Baru, khususnya di Marokopa dan Waikato, tempat Phillips diduga bersembunyi.
Selama hampir empat tahun, ia berhasil lolos dari pengejaran meski sempat beberapa kali terlihat, termasuk dalam rekaman CCTV bulan lalu yang memperlihatkan ia dan salah satu anaknya membobol toko.
Polisi mengatakan mereka menerima laporan dugaan perampokan pada Senin dini hari, di mana dua orang terlihat mengendarai sepeda motor quad.
Mengetahui Phillips berada di daerah tersebut, polisi mengerahkan tim tambahan. Aparat menggunakan paku jalan untuk menghentikan kendaraan, yang kemudian masuk ke dalam tanggul.
Phillips lalu menembak kepala seorang petugas dengan senapan laras panjang. Unit patroli kedua segera tiba dan melepaskan tembakan, menewaskan Phillips di lokasi kejadian. Petugas yang terluka dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi.
Wakil Komisaris Polisi Selandia Baru, Jill Rogers, mengatakan satu anak berada bersama Phillips saat kejadian, namun tidak terluka dan kini dalam perawatan polisi. Dua anak lainnya masih dicari.
“Ini adalah hasil yang tidak diinginkan siapa pun,” kata Rogers. Polisi mengakui telah lama khawatir kasus Phillips bisa berakhir dengan konfrontasi mematikan, mengingat ia bersenjata dan memiliki jaringan pendukung yang membantunya bersembunyi.
Ibu dari tiga anak tersebut, Cat, menyampaikan rasa lega sekaligus duka. “Mereka sangat dirindukan setiap hari selama hampir empat tahun. Kami berharap dapat menyambut mereka pulang dengan cinta dan perhatian. Pada saat yang sama, kami bersedih atas apa yang terjadi hari ini,” ujarnya kepada media RNZ.
Keluarga meminta privasi dihormati agar anak-anak dapat kembali ke lingkungan yang stabil dan penuh kasih setelah melalui “perjalanan panjang dan sulit.” (Muhammad Fauzan)
Baca juga: 2 Orang Tewas dalam Penembakan di Selandia Baru, Pelaku Tewas