Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com
Eko Nordiansyah • 4 September 2025 17:55
Jakarta: Forbes Asia merilis daftar tahunan "100 to Watch" yang menampilkan perusahaan-perusahaan inovatif di kawasan Asia-Pasifik. Delapan startup Indonesia berhasil masuk dalam daftar prestisius ini, mencerminkan pesatnya ekosistem teknologi dan inovasi di tanah air.
Berikut adalah perusahaan Indonesia yang masuk kurasi Forbes:
1. Brik
Brik bergerak di bidang industri dan manufaktur. Didirikan pada 2022 oleh CEO Francis Anugrah, BRIK menawarkan platform digital untuk penyediaan bahan bangunan ramah lingkungan, mulai dari semen hingga cat.
Startup ini telah mengantongi pendanaan Seri A sebesar USD22 juta dari Jungle Ventures dan melayani klien besar seperti Ciputra Group dan Sinarmas Land.
2. Esensi Solusi Buana
Berikutnya ada Esensi Solusi Buana atau ESB, berdiri sejak 2018 di bawah pimpinan Gunawan Woen. ESB fokus pada sistem POS, ERP, dan pemesanan
online untuk industri F&B.
Perusahaan ini melayani lebih dari 30 ribu merchant, termasuk Starbucks dan Genki Sushi, serta telah menghimpun pendanaan USD40 juta dari Alpha JWC Ventures.
3. Monit
Di sektor keuangan, Monit yang didirikan pada 2022 oleh Rizki Aditya menghadirkan kartu debit korporat dan platform manajemen arus kas
real-time.
Monit telah memperoleh pendanaan Seri A sebesar USD2,5 juta dari Cento Ventures dan memiliki klien seperti Ciputra Group dan Astro.
(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)
4. Rekosistem
Sementara itu, Rekosistem yang berdiri pada 2021 dipimpin Ernest Christian Layman, bergerak di bidang energi dan teknologi hijau. Inovasinya adalah layanan pengelolaan limbah digital dengan pelacakan ESG.
Rekosistem meraih pendanaan Seri A senilai USD12 juta dari Saratoga Investama dan K3 Ventures.
5. Ringkas
Startup Ringkas, berdiri pada 2022 oleh Ilya Kravtsov dan Leroy Pinto, fokus pada platform AI untuk pembiayaan hipotek multibank. Ringkas mendapat pendanaan pra-Seri A sebesar USD5,1 juta untuk ekspansi di Asia Tenggara.
6. Se’Indonesia
Di bidang makanan, Se’Indonesia yang dipimpin Rinaldi Dharma Utama sejak 2022 menghadirkan jaringan restoran cepat saji dengan menu tradisional se’i.
Perusahaan ini mencatat penjualan 2 juta porsi per bulan, telah memiliki 30 gerai, dan memperoleh pendanaan Seri A senilai USD9,7 juta dari Insignia Ventures.
7. Skor Technologies
Selanjutnya, Skor Technologies berdiri pada 2022 di bawah CEO Ongki Kurniawan.
Startup ini menghadirkan aplikasi Skorlife dan kartu kredit Skorcard bekerja sama dengan Bank Mayapada.
Skor Technologies telah menghimpun pendanaan pra-Seri A sebesar USD12 juta dari Argor Capital.
8. Torch
Perusahaan terakhir adalah Torch, didirikan pada 2015 oleh Ben Wirawan. Torch merupakan merek aksesori perjalanan terjangkau, seperti ransel dan dompet, yang kini memiliki 14 toko
offline.
Torch menargetkan ekspansi hingga 50 toko dengan proyeksi pendapatan USD70 juta pada 2029. Perusahaan ini didukung investasi dari Init 6, yang merupakan pendiri Bukalapak.
Dari daftar tersebut, Indonesia menunjukkan tren dominasi sektor keuangan dan teknologi, di mana empat dari delapan
startup bergerak di bidang fintech.
Total pendanaan yang berhasil dihimpun kedelapan
startup ini mencapai lebih dari USD100 juta, dengan Rekosistem menjadi motor inovasi di sektor teknologi hijau.
Forbes Asia menilai Indonesia kini menjadi kekuatan baru
startup di Asia dengan fokus pada kecerdasan buatan, fintech, dan keberlanjutan. Keberhasilan ini membuktikan Indonesia bukan hanya konsumen teknologi, melainkan juga penghasil solusi inovatif yang diakui secara global. Dukungan investasi dan regulasi diharapkan dapat mempercepat kiprah
startup Tanah Air di panggung internasional. (
Muhammad Adyatma Damardjati)