Menu Sarapan Fondasi Penting bagi Anak

Ilustrasi program makan siang bergizi (MBG). Metrotvnews.com/Siti Yona

Menu Sarapan Fondasi Penting bagi Anak

Atalya Puspa • 1 February 2025 14:51

Jakarta: Asupan gizi bagi anak-anak merupakan hal yang penting, khususnya saat sarapan. Dosen dari Program Studi Ilmu Gizi IPB University, Purnawati Hustina Rachman, mengatakan, sarapan yang sehat dan bergizi merupakan fondasi penting bagi anak.

Purnawati mengatakan makanan baik untuk kesehatan harus mengandung empat jenis yang dibutuhkan tubuh, yaitu makanan pokok (sumber karbohidrat), lauk pauk (sumber protein), sayuran, dan buah (sumber vitamin dan mineral). Dia memberi contoh menu sederhana yang terdiri dari nasi, sayur bayam, telur, dan pisang.

“Menu sehat dan sederhana seperti nasi, telur isi bayam, kita bisa membuat telur gulung isi bayam, dipotong-potong seperti tamagoyaki, dan ditambah pisang. Itu contoh sederhana dan semua bahannya ada di sekitar kita,” kata Purnawati, Jakarta, Sabtu, 1 Februari 2025. 

Jika anak tidak ingin makan nasi, bisa diganti dengan mi. Menurut dia, tidak ada masalah bila anak mau makan mi asalkan dilengkapi dengan sayuran, protein, dan buah.

"Kita bisa membuat mi goreng ceria, ada mi, ada sayuran seperti wortel, sawi, dan potongan kubis, lalu kita tambahkan telur, dengan bumbu buatan sendiri agar bisa mengurangi kadar natrium. Kemudian, semangka atau pisang sebagai pelengkap buahnya,” ujar dia.
 

Baca Juga: 

Mensos: Makan Bergizi Gratis Dongkrak Ekonomi Lokal


Alternatif lain bisa mengganti dengan roti, misalnya dengan membuat sandwich. Roti dengan potongan ayam, selada, tomat, dan irisan keju. Menurut dia, itu sudah merupakan komposisi gizi seimbang, tinggal ditambah buah sebagai pelengkap. 

Menurut Purnawati, tidak masalah jika orang tua sesekali memberikan makanan yang disukai anak-anak, seperti makanan beku atau makanan cepat saji dalam kemasan. Namun, dia menekankan porsi dan frekuensinya harus disesuaikan.  

Dia juga menyarankan untuk menambahkan sayuran atau buah sebagai pendamping guna meningkatkan nilai gizi. Dengan begitu, anak dapat terhindar dari dampak buruk jika terbiasa melewatkan sarapan, salah satunya risiko stunting.  

“Jika anak tidak sarapan dan tidak menggantikan kebutuhan yang seharusnya dipenuhi di pagi hari, maka yang terjadi adalah mereka akan kehilangan asupan gizi dan berisiko mengalami masalah kekurangan gizi, seperti stunting, kurus, serta masalah kesehatan lainnya. Atau ketika mereka tidak sarapan, mereka akan lebih sering jajan dan memilih camilan tinggi lemak dan tinggi gula, yang dapat menyebabkan anak menjadi gemuk atau obesitas,” jelas dia.

Dia mengatakan anak yang tidak terbiasa sarapan cenderung mengalami kesulitan dalam fokus dan berkonsentrasi saat bermain atau belajar. Oleh karena itu, Purnawati menegaskan sarapan memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan fisik, mental, dan emosional anak.

“Dengan sarapan bergizi, anak bisa memulai hari dengan energi yang cukup, konsentrasi yang baik, dan suasana hati yang stabil,” kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)