Ilustrasi. Metrotvnews.com.
Siti Yona Hukmana • 17 April 2025 14:27
Jakarta: Kementerian Pertahanan (Kemhan) menjelaskan rencana pengembangan kekuatan dengan membentuk 500 batalion di Tanah Air sesuai yang disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin. Pembangunan 500 batalion itu disebut tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.
"Waktu untuk membentuk 1 batalion itu kan butuh proses," kata Kepala Biro Infohan Setjen Kemhan Brigjen TNI Frega Wenas dalam webinar bertema Evolusi Ancaman dan Tantangan Pertahanan Kontemporer, Kamis, 17 April 2025.
Frega mengatakan dari rencana pembangunan 500 batalion, fokus utamanya baru 100 batalion. Batalion-batalion itu, kata Frega, bukan murni dibangun dari satuan yang baru. Namun, pengembangan dari kompi-kompi angkatan darat (AD) yang terpisah, lalu dibuat menjadi batalion.
"Nantinya namanya kan batalion teritorial pembangunan, jadi selain batalion yang memiliki kemampuan infanteri untuk bertempur, tapi ada juga kompi-kompi yang memang bisa mendukung pembangunan di wilayah dalam fungsi konstruksi, pembangunan zeni, kemudian dari konteks kesehatan, kemudian juga dalam konteks pertanian," ujar Frega.
Frega menerangkan pembangunan batalion teritorial itu salah satunya untuk meyakinkan lumbung-lumbung logistik ketika ada situasi darurat. Baik dalam konteks berperang ataupun dalam kondisi saat ini.
"Kita tahu bahwa dengan adanya perubahan iklim, pemanasan global, itu dampaknya meluas, bukan hanya kepada naiknya permukaan, tapi perubahan musim yang memang berpengaruh juga kepada ketahanan pangan," terangnya.
Baca juga: Kemhan Sebut Isu Papua adalah Persoalan Kompleks |