Puta Dino Kayangan Tampil Memukau di Juragan Jaman Now Season 4: Bangkitkan Tenun Tidore yang Terlupakan

Puta Dino Kayangan Tampil Memukau di Juragan Jaman Now Season 4: Bangkitkan Tenun Tidore yang Terlupakan

Wanda Indana • 23 May 2025 15:47

Jakarta: Juragan Jaman Now Season 4 kembali menghadirkan kisah inspiratif dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kali ini, panggung presentasi dimeriahkan oleh sosok perempuan Tidore yang berjuang melestarikan budaya sekaligus membangun bisnis berkelanjutan. Anita Gatmir, pendiri Puta Dino Kayangan, yang berupaya menghidupkan kembali warisan tenun Tidore yang sempat hilang selama satu abad.

Sebelum memperkenalkan Anita, salah satu mentor acara, Peter Shearer, tampil mencuri perhatian dengan busana berbeda. Ia mengenakan kain tenun Tidore sebagai bentuk penghormatan terhadap produk yang akan dipresentasikan.

"Hari ini saya tampil beda karena mengenakan kain tenun Tidore dari Maluku Utara. Siapa sangka kain tenun ini sempat hilang selama 100 tahun sebelum akhirnya direvitalisasi oleh Bu Anita Gatmir. Saya sangat terinspirasi oleh semangat beliau yang begitu besar dalam menghidupkan kembali warisan budaya ini," ujar Peter seperti dikutip dari Juragan Jaman Now Metro TV, Jumat, 23 Mei 2025.

Memasuki panggung, Anita memperkenalkan dirinya dan menyampaikan latar belakang berdirinya Puta Dino Kayangan. Ia menekankan bahwa usahanya bukan sekadar bisnis, melainkan bentuk kecintaan mendalam terhadap kampung halamannya, Tidore.

"Tenun Tidore dulunya hanya digunakan untuk ibadah dan acara adat. Tapi ketika kain-kain impor yang murah mulai masuk, masyarakat perlahan meninggalkan budaya menenun. Tidak ada sistem pengikat budaya yang kuat, hingga akhirnya warisan ini hilang," ujar Anita.

 

Baca Juga: Pikat Hati Panelis, Mister Pia Raih Investasi Ratusan Juta dalam Juragan Jaman Now Season 4
 
 

Didirikan pada 2018, Puta Dino Kayangan membangun kembali dari nol. Mulai dari riset motif, penggalian filosofi, hingga melatih penenun lokal. Meski demikian, Anita menyadari bahwa pelestarian budaya hanya bisa berjalan beriringan dengan sistem bisnis yang kuat.

“Saya ingin nama saya dikenang karena membawa kembali tenun Tidore. Tapi usaha ini juga harus hidup dan berkembang. Maka, saya terus berpikir bagaimana caranya agar orang mau membeli dan mencintai produk ini,” kata Anita, menambahkan.

Panelis Reino Barack memberikan apresiasi atas upaya Anita yang dinilainya luar biasa. Ia menyoroti dampak globalisasi terhadap budaya lokal, dan menilai upaya seperti yang dilakukan Puta Dino sangat penting dalam menjaga identitas bangsa.

"Ini adalah aset yang harus dijaga. Dengan akses global semakin mudah, tantangannya semakin besar. Tapi di sinilah pentingnya menjadikan Puta Dino bukan hanya sebagai bisnis, melainkan simbol pelestarian budaya," ujar Reino.

Saran membangun juga datang dari panelis Dian Onno, yang mendorong Puta Dino untuk memperkuat edukasi pasar dan kolaborasi dengan lembaga pendidikan serta desainer muda. Ia menekankan pentingnya storytelling terutama pada sosial media (sosmed) agar nilai budaya di balik tenun bisa tersampaikan dengan kuat.

"Instagram Puta Dino masih seperti katalog. Akan lebih menarik jika storytellingnya lebih digarap. Bayangkan jika desainer-desainer muda mulai menjadikan tenun Tidore sebagai bahan koleksi mereka. Itu akan jadi penggerak perubahan besar," kata Dian.

Irwan Mussry turut memberikan dukungan, terutama dari sisi potensi pasar. Ia melihat Puta Dino memiliki warna dan desain yang modern dan mampu bersaing jika dimarketingkan secara tepat.

"Produk ini sangat bagus. Warnanya kekinian. Kalau dipasarkan dengan strategi yang tepat, saya yakin ini bisa diterima pasar dengan baik," ucap Irwan.

Rex Marindo pun menyebut Puta Dino sebagai bisnis yang bisa masuk kategori eksklusif dan collectible karena memiliki nilai sejarah dan cerita yang kuat. Sementara itu, Sebastian Togelang menyoroti aspek finansial dan mempertanyakan apakah perusahaan sudah mencetak keuntungan.

Anita menjawab bahwa meskipun fokus utama adalah pelestarian, secara pribadi ia merasa usahanya sudah untung. Namun ia berharap ke depan, anak-anak muda yang bergabung di industri ini bisa mendapatkan penghasilan yang lebih layak.

"Dengan perluasan kanal penjualan dan pengembangan tempat, kami menargetkan pendapatan yang lebih tinggi di tahun-tahun mendatang. Kami mengajukan pendanaan sebesar 500 juta untuk mewujudkan rencana ini," katanya.

(Zein Zahiratul Fauziyyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Wanda)