Warga pesisir Vietnam melakukan persiapan menjelang kedatangan Topan Kajiki, 24 Agustus 2025. (EPA)
Muhammad Reyhansyah • 25 August 2025 16:44
Hanoi: Pemerintah Vietnam menutup bandara, meliburkan sekolah, serta menggelar evakuasi massal dalam mengantisipasi kedatangan Topan Kajiki yang diperkirakan menjadi badai terkuat tahun 2025. Badan Meteorologi Vietnam melaporkan, topan dengan kecepatan angin hingga 166 km/jam itu akan semakin menguat sebelum menghantam pesisir tengah Vietnam pada Senin siang, 25 Agustus 2025.
“Hari ini kita menghadapi badai sangat berbahaya dengan pergerakan cepat,” demikian pernyataan pemerintah pada Minggu. Kajiki diperkirakan membawa hujan deras, banjir bandang, dan tanah longsor.
Dikutip dari The Straits Times, Vietnam, dengan garis pantai panjang menghadap Laut Cina Selatan, kerap menjadi sasaran topan yang memicu banjir dan longsor mematikan. Kajiki diproyeksikan menghantam provinsi yang relatif kurang maju dibanding kawasan industri yang terkena Topan Yagi tahun lalu, yang menewaskan sekitar 300 orang dan menyebabkan kerugian lebih dari US$3,3 miliar atau sekitar Rp54 triliun.
Setelah mendarat, badai diperkirakan bergerak ke pedalaman Laos dan Thailand utara.
Hingga Senin pagi, sekitar 30.000 warga pesisir sudah dievakuasi. Pemerintah mengerahkan lebih dari 16.500 tentara serta 107.000 personel paramiliter untuk membantu evakuasi, pencarian, dan penyelamatan. Sehari sebelumnya, otoritas mengumumkan rencana mengevakuasi lebih dari 500.000 orang dan memerintahkan seluruh kapal nelayan tetap berada di darat.
Dua bandara di Provinsi Thanh Hoa dan Quang Binh ditutup, menurut Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam. Maskapai Vietnam Airlines dan Vietjet membatalkan puluhan penerbangan dari dan menuju wilayah terdampak.
Sementara itu, Kajiki sempat melintas di selatan Pulau Hainan, Tiongkok, pada Minggu lalu, memaksa Kota Sanya menutup layanan publik dan transportasi. Pemerintah provinsi kemudian menurunkan status darurat pada Senin, meski tetap memperingatkan adanya hujan lebat di bagian selatan Hainan.
Otoritas cuaca setempat memperkirakan kondisi mulai membaik pada Senin malam. Namun, media lokal melaporkan banyak warga Sanya sempat mengungsi ke garasi bawah tanah. Beberapa pohon besar tumbang, meninggalkan ranting-ranting berserakan di jalan pada Senin pagi.
Baca juga: 127 Orang Tewas dan 54 Hilang akibat Terjangan Topan Yagi di Vietnam