Chief Executive Officer (CEO) PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, A. Ardiansyah Bakrie. Foto: dok Metrotvnews.com
Ade Hapsari Lestarini • 25 March 2025 18:23
Jakarta: PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) melanjutkan strategi diversifikasi klien dengan memperluas portofolio konsumen yang mencakup sektor B2G (Business to Government) dan B2B (Business to Business) atas penjualan lini produknya.
Pada lini produk bus listrik di sektor pemerintah, VKTR tidak hanya menyelesaikan penjualan sebesar 21 unit bus listrik kepada operator TransJakarta, tetapi juga merealisasikan penjualan pertama untuk penggunaan bus listrik untuk mobilitas bandara (airport bus).
Sementara di sektor bisnis swasta, VKTR kembali merealisasikan penjualan tujuh unit bus listrik sebagai transportasi dan mobilisasi karyawan perusahaan sektor industri pulp dan kertas.
Pada lini produk lainnya, VKTR memperluas kontribusinya di sektor truk listrik dengan melakukan penjualan pertamanya, yakni compactor, kepada klien BUMN yang diperuntukkan Ibu Kota Negara (IKN).
"Tidak hanya itu, VKTR melalui anak perusahaan juga mencatat penjualan tujuh unit forklift listrik ke perusahaan grup internal serta perusahaan swasta. Keberhasilan ini semakin menegaskan posisi VKTR sebagai pemain utama yang terus berkomitmen dalam memenuhi kebutuhan berbagai sektor industri akan solusi transportasi ramah lingkungan," ujar Chief Executive Officer (CEO) PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, A. Ardiansyah Bakrie, dikutip Selasa, 25 Maret 2025.
Adapun dari sisi bisnis manufaktur suku cadang, VKTR mencatat kontraksi penjualan sebesar 16 persen YoY di 2024. Mengingat sebagian besar produk manufaktur suku cadang VKTR diperuntukkan bagi segmen kendaraan komersial, tren ini turut memengaruhi kinerja bisnis. Namun, dengan strategi pengelolaan biaya yang disiplin dan efisien, Perseroan tetap optimistis bisnis manufaktur komponen akan tetap stabil dan mampu bertahan di tengah dinamika industri.
Sebagai induk dari perusahaan dengan rekam jejak lebih dari 40 tahun, VKTR memiliki fundamental yang kuat untuk terus berkembang dan mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di industri komponen kendaraan komersial.
Strategi Bisnis
Direktur Utama VKTR Gilarsi Wahju Setijono menyatakan penyediaan prototipe telah dilakukan sepanjang 2024 untuk menyediakan portofolio lini produk Perseroan dalam menghadapi perubahan pasar yang dinamis.
Mulai dari bus listrik berukuran 12 meter dan delapan meter, transporter, tractor head, heavyduty truck, light-duty truck, hingga forklift listrik, seluruhnya telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang beragam.
Kehadiran prototipe ini diharapkan dapat mempercepat adopsi kendaraan listrik oleh pelanggan melalui uji coba langsung, sekaligus memberikan tim penjualan fleksibilitas lebih besar dalam menawarkan solusi yang sesuai bagi industri.
Sepanjang 2024, VKTR telah melaksanakan program uji coba unit sebagai bagian dari upaya penetrasi pasar yang proaktif. Inisiatif ini memungkinkan calon pelanggan untuk secara langsung mengevaluasi performa, efisiensi, serta keandalan teknologi kendaraan listrik VKTR dalam mendukung operasional mereka.
"Sejumlah unit, termasuk transporter, bus, dan truk, telah berhasil diuji coba di berbagai sektor, dengan hasil yang membuktikan keunggulan solusi transportasi berkelanjutan yang Perseroan tawarkan," kata dia.
Industrialisasi Berkelanjutan
Sebagai bagian dari strategi industrialisasi yang berkelanjutan, VKTR terus memperkuat posisinya sebagai pionir di sektor industri kendaraan listrik komersial dengan telah menyelesaikan pembangunan fasilitas perakitan kendaraan listrik komersial berbasis Completely Knocked Down (CKD) pertama di Indonesia
yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah pada awal 2025.
Bus listrik 12m yang dirakit melalui fasilitas perakitan ini telah tersertifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40 perse. Pabrik ini dirancang untuk lebih banyak memproduksi produk-produk berbasis CKD dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40 persen sembari meningkatkan kapasitas produksi, mempercepat efisiensi operasional, dan memperkokoh peran Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di tingkat regional.
Seiring dengan berdirinya fasilitas perakitan tersebut, Perseroan juga melakukan peningkatan kualitas layanan dengan tenaga kerja berkualitas melalui perekrutan dan pelatihan karyawan dalam hal teknis dan operasional. Sejalan dengan visi pemerintah dalam percepatan elektrifikasi transportasi serta target Net Zero Emission 2060, pengembangan fasilitas dan peningkatan tenaga kerja mencerminkan semangat VKTR dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik yang lebih kuat dan berkelanjutan sembari memperkuat daya saingnya di pasar kendaraan listrik komersial.
Tidak hanya menawarkan kualitas, tiap unit kendaraan listrik VKTR juga memberikan solusi inovatif dalam inisiatif pencegahan emisi bagi tiap pemangku kepentingan. Hingga akhir Desember 2024, VKTR menunjukkan kinerja positif dalam pencegahan emisi melalui produk-produk Perseroan. Berdasarkan kalkulasi data Perseroan, sebanyak 61 unit bus listrik telah beroperasi dengan total jarak tempuh mencapai
sekitar 7,7 juta km.
Dengan pencapaian ini, bus-bus listrik tersebut diperkirakan berhasil mencegah emisi CO2 hingga 7.400 ton, yang setara dengan penanaman sekitar 336 ribu pohon.
Perseroan berfokus pada strategi pertumbuhan yang berkelanjutan di 2025, dengan prioritas utama pada peningkatan penjualan dan pemasaran untuk memperluas pangsa pasar kendaraan listrik di Indonesia.
VKTR juga akan mengoptimalkan manajemen keuangan dengan memperkuat efisiensi operasional dan memperluas akses pendanaan melalui pasar modal, guna mendukung aktivasi dan pengoperasian fasilitas perakitan kendaraan listrik berbasis CKD Perseroan yang lebih besar.
Sebagai bagian dari upaya ini, VKTR akan meningkatkan kapasitas produksi di fasilitas perakitan untuk memenuhi permintaan yang terus berkembang. Di samping itu, Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia, melalui pelatihan berkelanjutan dan pengembangan talenta, untuk memastikan kesiapan tenaga kerja yang terampil dalam menghadapi tuntutan teknologi kendaraan listrik yang terus berkembang.
Dengan langkah-langkah ini, PT VKTR bertujuan untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam industri mobilitas berkelanjutan di Indonesia pada 2025.
"Atas nama manajemen Perseroan, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang terus mendukung pertumbuhan VKTR. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja kami, yang hanya dapat tercapai melalui sinergi yang kuat antara semua pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan. Kami berharap pemerintah dapat memberikan dukungan yang lebih konkret untuk sektor ini, dengan merujuk pada keberhasilan negara-negara lain dalam mempercepat transformasi menuju mobilitas rendah emisi. Dengan demikian, kami optimis bahwa pemerintah dapat merumuskan kebijakan dan insentif yang tepat sasaran, yang akan membawa manfaat jangka panjang bagi Indonesia," ucap Gilarsi.