Menteri Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya. Istimewa
Whisnu Mardiansyah • 20 March 2025 15:49
Jakarta: Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) memaparkan grand design pembangunan ekraf saat rapat kerja (raker) dengan Komisi VII DPR. Salah satu pembahasan yaitu mengenai 8 Asta Ekraf serta penyesuaian efisiensi.
Raker yang berlangsung pada Rabu, 19 Maret 2025 di Gedung Nusantara I Kompleks DPR/MPR, Jakarta ini merupakan tindak lanjut dari rapat sebelumnya pada 12 Februari 2025. Menekraf Teuku Riefky Harsya menyampaikan Kemenekraf telah melakukan berbagai penyesuaian dalam menyikapi efisiensi anggaran sebesar Rp90,5 miliar. Ia menekankan ekraf merupakan salah satu sektor prioritas dalam misi pembangunan nasional dan berperan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. Menurut Menekraf Riefky, terdapat 3 layer Framework Rencana Induk Ekonomi Kreatif (Rindekraf).
“Layer pertama adalah core business yang terdiri dari subsektor ekraf. Layer kedua adalah extended enterprises terdiri dari industri terkait dan industri pendukung. Layer ketiga adalah business ecosystem yang meliputi hexahelix yaitu pemerintah, pelaku bisnis, komunitas, lembaga keuangan, media, dan akademisi,” kata Menekraf Riefky di Jakarta, Kamis, 20 Maret 2025.
Menekraf Riefky turut menyampaikan adanya masukan dari sejumlah asosiasi untuk menambah subsektor baru yang masih dalam kajian. Selain itu, ada pula masukan untuk memperkuat kolaborasi dengan dunia bisnis, pendidikan, pemerintahan, dan lembaga keuangan. Pimpinan Komisi VII DPR Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menyampaikan dalam kesimpulannya rapat ini bertujuan menindaklanjuti sejumlah rekomendasi untuk memperkuat sektor ekraf. Rekomendasi tersebut meliputi pelibatan komunitas dan Gen Z dalam penyusunan Grand Design Ekonomi Kreatif yang harus mencakup kebijakan, sasaran, strategi, target, program, dan tahapan implementasi.
Baca: Dukung Kreator Lokal, Kemenekraf-KAI Percantik Stasiun dengan Karakter Komik |