Ilustrasi, gedung Kementerian ESDM. Foto: dok Istimewa.
Husen Miftahudin • 2 June 2025 15:13
Jakarta: Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid membeberkan penyebab longsor di wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi milik Koperasi Pondok Pesantren Al-Azhariyah di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Cirebon, Jawa Barat.
Berdasarkan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Kabupaten Cirebon, daerah tersebut memiliki kerentanan gerakan tanah tinggi yang artinya daerah yang mempunyai potensi tinggi untuk terjadi gerakan tanah.
"Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali," jelas Wafid dalam keterangan resmi dikutip Senin, 2 Juni 2025.
Diperkirakan Wafid, penyebab terjadinya longsoran selain area terdampak memiliki kemiringan lereng tebing yang sangat terjal (>45°), juga lokasi gerakan tanah berada area tambang terbuka dengan metode penambangan teknik under cutting.
Wafid kemudian merekomendasikan masyarakat yang berada dekat dengan lokasi bencana agar segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman dari bencana gerakan tanah, karena daerah tersebut masih berpotensi terjadi gerakan tanah atau longsor susulan.
Dia juga menegaskan dalam penanganan longsoran, termasuk evakuasi atau pencarian korban tertimbun agar memperhatikan cuaca dan lereng terjal, serta tidak dilakukan pada saat dan setelah hujan deras.
"Karena daerah ini masih berpotensi terjadi gerakan tanah susulan yang bisa menimpa atau menimbun petugas," terang dia.
Baca juga: Korban Longsor Tambang Batu Gunung Kuda Dapat Santunan Rp50 Juta |