Tak Ada Potensi Pandemi, Masyarakat Diminta Tetap Waspadai Virus HMPV

Ilustrasi virus/Medcom.id

Tak Ada Potensi Pandemi, Masyarakat Diminta Tetap Waspadai Virus HMPV

Media Indonesia • 7 January 2025 23:00

Jakarta: Pengurus Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dr Iqbal Mochtar meminta masyarakat agar tetap tenang namun tetap waspada setelah adanya pengumuman penemuan kasus virus human metapneumovirus (HMPV) di Indonesia.

Berdasarkan history kasus HMPV tidak ada peningkatan yang cepat menimbulkan pandemi dan sebagainya. Walau demikian masyarakat harus tetap waspada.

"Peningkatan kasus pada sebuah negara jangan dianggap langsung menjadi pandemi karena ada banyak faktor seperti jumlah penduduk, musim, hingga interaksi orang di masyarakat. Namun kita perlu waspada dengan meningkatkan observasi yang ketat," kata Iqbal saat dihubungi, Selasa, 7 Januari 2025.

Selain itu juga dilakukan surveilans secara ketat sehingga bila terjadi peningkatan kasus signifikan bisa dilakukan penatalaksanaan.
 

Baca: Virus HMPV Masuk Indonesia, Bandara Soetta Aktifkan Thermo Scanner

Meski kasus ringan tapi pada orang tertentu bisa menimbulkan kondisi yang kebih berat sepeti pada anak, lansia, orang menderita penyakit kronis, dan orang dengan status imun yang menurun. Orang tersebut bisa terpapar lebih parah karena lebih rentan terhadap penyakit.

"Maka kalau bisa diantisipasi dari kelompok risiko tinggi maka bisa ditangani lebih baik sehingga lansia dan orang tua leih diberikan perlindungan, masker, nutrisi, peningkatan daya tahan tubuh," ujar dia.

Virus HMPV merupakan penyakit yang sudah deteksi sejak 2021. Yang harus masyarakat ketahui bahwa virus ini penyebarannya hampir sama dengan covid-19 yang menyerang saluran napas hingga infeksi. Jika tidak tertangani dengan serius maka bisa menimbulkan komplikasi lain.

Penyebarannya melalui droplet, kontaminasi langsung di udara, atau kontak langsung. Kemudian kasus ini sifatnya ringan tidak menimbulkan komplikasi langsung dan sembuh beberapa hari.

Adapun pencegahnnya hampir sama dengan covid-19 dengan selalu menjaga kesehatan pribadi, mencuci tangan, gunakan masker, menjaga kesehatan, makan yang cukup, dan tata laksana seperti covid-19.

Dihubungi terpisah, Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan pemerintah harus memberikan komunikasi risiko yang benar pada masyarakat, terutama statement yang konsisten.

"Seharusnya dibuka, sudah berapa kasus, sebarannya dimana dan bagaimana kondisinya. Hal ini penting untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terutama di wilayah-wilayah berisiko dimana kasus sudah ditemukan," ujar Masdalina.

Ia mengatakan Malaysia saja bisa mengumumkan sudah ada 327 kasus termasuk dimana saja wilayah sebarannya. 

"Jika para pejabat negara berbeda-beda statementnya akan membingungkan masyarakat, terlebih lagi upaya pengendalian menjadi tidak fokus dan pelaksana dilapangan akan membuat bingung masyarakat," pungkasnya.

MI/M Iqbal Al Machmudi

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)