Nelayan menjual ikan ke agen penampung di Muara Depan Pendopo Sigli, Kecamatan Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie, Aceh. MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE
Media Indonesia • 12 January 2025 20:03
Aceh Barat: Ribuan nelayan tradisional di wilayah pesisir Kabupaten Aceh Barat, Aceh Jaya dan Kabupaten Nagan Raya, berhenti melaut. Pasalnya sejak sepekan terakhir cuaca buruk seperti gelombang tinggi, angin kencang dan hujan lebat melanda perairan laut Samudera Hindia.
Mereka adalah para nelayan kecil yang kesehariannya menjaring atau memancing ikan di perairan Samudera Hindia hingga sekitar Pulau Weh, Sabang. Para nelayan yang menggantung nafkah kehidupa' keluarga di laut itu umumnya pengguna kapal kayu berbadan langsing.
Karena itu sangat sulit menentang badai atau menembus gelombang besar. Ketinggian gelombang dua meter saja lang sung harus berhenti berlayar dan tidak bisa aktivitas di laut. Akibat cuaca buruk yang menghentikan aktivitas nelayan tersebut, telah mempengaruhi terhadap harga ikan segar di Aceh. Harga semua jenis ikan laut langsung merangkak naik.
Di Tempat Pelelangan Ikan Ujong Baroh, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh misalnya, harga ikan tongkol dari sebelumnya Rp15 ribu per kg, sekarang naik menjadi berkisar Rp18-20 ribu per kg. Ikan dencis dari Rp20-22 ribu per kg, kini menjadi Rp25-27 ribu per kg.
Baca: Cuaca Buruk Hambat Pencarian Kapal Tenggelam di Perairan Tanjungbatu |