Ilustrasi makan bergizi gratis. MTVN/Daviq Umar Al Faruq
Surabaya: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menyiapkan anggaran sebesar Rp800 miliar dari APBD 2025 untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, hingga kini Pemprov Jatim masih menunggu petunjuk teknis terkait penggunaan anggaran tersebut.
"Kami sudah menyiapkan anggaran, sebagaimana arahan dari pusat. Tapi kami belum mendapatkan informasi petunjuk teknisnya, sehingga kami masih menunggunya," kata Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono, Senin, 6 Januari 2025.
Adhy menyebut beberapa daerah di Jawa Timur telah menggelar kegiatan kick-off program MBG, dengan anggaran yang sepenuhnya berasal dari pemerintah pusat. Untuk mendukung sosialisasi program tersebut, Pemprov Jatim berinisiatif bekerja sama dengan Gerakan Pramuka Jawa Timur.
"Kami bersama Gerakan Pramuka Jatim akan membagikan 10 ribu paket makanan bergizi gratis di sekolah-sekolah mulai Rabu besok," katanya.
Salah satu lokasi pelaksanaan kick-off program adalah Kabupaten Sidoarjo. Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebanyak 6.003 porsi makanan telah dibagikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Sidoarjo ke sejumlah sekolah dan masyarakat.
Dapur 1 SPPG Sidoarjo melayani distribusi 3.000 porsi makanan untuk delapan Sekolah Dasar (SD) dengan total 2.238 siswa, Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk 359 siswa, 50 ibu hamil, serta 263 balita.
Sementara itu, Dapur 2 SPPG Sidoarjo melayani 3.003 porsi makanan yang ditujukan untuk tiga Taman Kanak-Kanak (TK) dengan 65 siswa, satu SD dengan 399 siswa, satu SMP dengan 1.047 siswa, tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan 1.258 siswa, 11 ibu hamil, 167 balita, serta 44 ibu menyusui.
Di kesempatan terpisah, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan memulai program makan bergizi gratis (MBG) bagi siswa sekolah akan dimulai pekan depan, Senin, 13 Januari 2025. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan gizi anak-anak serta mendukung proses belajar mereka.
"Tapi awal pelaksanaan program ini akan difokuskan di lima sekolah, yaitu SD Takuma, Paud Yasporbi, SMPN 14 Surabaya, SMAN 10 Surabaya, dan SMK PGRI 1," kata Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh, Senin, 6 Januari 2025.
Lima sekolah yang semuanya berada di wilayah Kecamatan Wonocolo itu, dengan total 3.151 pelajar. Yusuf menyebut pelaksanaan awal MBG di Surabaya dilakukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN), sementara Pemkot Surabaya hanya menyiapkan sekolahnya saja. "Kami hanya menyiapkan sekolah saja sebagai penerima manfaat," katanya.
Sementara teknis pelaksanaan program ini, lanjut dia, sepenuhnya menjadi tanggungjawab BGN. Mulai dari teknis penyusunan menu dan distribusi makanan ke sekolah.
"Jadi, kami hanya berperan sebagai fasilitator untuk memastikan program berjalan lancar di tingkat sekolah. Semuanya BGN yang menentukan segala teknis, termasuk menu dan distribusi," ujarnya
Menurutnya, bahwa setiap menu yang disiapkan telah dirancang oleh ahli gizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian siswa. Menu tersebut akan bervariasi setiap hari, mulai dari sumber protein, karbohidrat, sayuran, hingga buah-buahan.
“Menu akan berganti setiap hari untuk memastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi dan mereka tidak bosan. Semua makanan disiapkan dengan standar kebersihan dan kualitas tinggi,” katanya.
Yusuf berharap program ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, dan memberikan dampak positif bagi siswa serta keluarga mereka. Yusuf mengimbau kepada orang tua untuk mendukung program ini, dengan membiasakan pola makan sehat di rumah.
“Kami berharap kolaborasi antara sekolah dan orang tua bisa semakin menguatkan dampak positif program ini. Dengan begitu, Surabaya bisa terus mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan tangguh," pungkasnya.
Streaming