Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan) bersama Menteri PKP Maruarar Sirait (kanan). Foto: dok Humas Kementerian BUMN.
Husen Miftahudin • 25 January 2025 21:26
Jakarta: Dalam rangka melaksanakan 100 Hari Kerja Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan sinergi dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait, Menteri Usaha Kecil Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman, dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar.
Sinergi ini diklaim telah berhasil mencapai sejumlah kemajuan penting dalam berbagai sektor yang berdampak langsung pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Berkat kolaborasi ini, berbagai kebijakan strategis telah diimplementasikan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, memperkuat sektor UMKM, serta meningkatkan kualitas dan keamanan produk konsumsi. Semua kebijakan tersebut memiliki peran penting dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.
"Kapasitas Kementerian BUMN sebagai support system kementerian-kementerian teknis siap berkomitmen dan mendukung penuh seluruh program yang telah menjadi fokus pemerintahan Presiden Prabowo. Jadi, BUMN siap berkolaborasi dengan intensif dengan berbagai kementerian, badan, dan lembaga dalam mewujudkan program untuk pemulihan dan peningkatan ekonomi nasional," ujar Erick Thohir dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 25 Januari 2025.
Berikut dampak dari sinergi dan kolaborasi yang dilakukan Erick Thohir selama masa 100 hari pemerintahan.
1. Pemerataan ekonomi
Dalam 100 hari kerja pemerintahan, Erick Thohir bersama Maruarar Sirait telah mempercepat pembangunan proyek infrastruktur utama, termasuk rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Kementerian BUMN bersama Perumnas berhasil membangun dan menyediakan hunian layak, nyaman, dan terjangkau yang berkonsep Transit Oriented Development (TOD), yang berlokasi di beberapa wilayah strategis.
Diantaranya, Samesta Mahata Margonda yang menyediakan 940 unit dan satu-satunya hunian yang menyatu dengan Stasiun KRL Pondok Cina. Lalu, Samesta Mahata Serpong yang menyiapkan 1.861 unit dan terintegrasi dengan Stasiun Rawabuntu.
Samesta Mahata Tanjung Barat yang membangun 1.216 unit hunian yang juga menempel dengan Stasiun Tanjung Barat, serta Samesta Parayasa yang merupakan satu-satunya hunian memiliki konsep TOD Landed, dan tergabung dengan Stasiun Lumpang Parayasa.
Bahkan, Kementerian BUMN melalui PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk juga menyediakan pembiayaan terjangkau dengan merancang skema kredit pemilikan rumah (KPR) dengan tenor hingga 30 tahun.
2. Pengembangan industri kreatif dan penguatan UMKM
Dalam merealisasikan komitmen terhadap Asta Cita, khususnya dalam bidang Pemerataan Ekonomi dan Pemberantasan Kemiskinan, Erick Thohir bersama Maman Abdurrahman meluncurkan sinergi program untuk mendorong kewirausahaan dan pengembangan industri kreatif di Indonesia.
Langkah strategis ini diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta menciptakan lebih banyak peluang usaha bagi masyarakat di berbagai daerah.
Program ini melibatkan seluruh BUMN yang tergabung di 'Rumah BUMN' sebagai mitra strategi dalam pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi bagi pelaku usaha mikro hingga kreator lokal.
Dengan memanfaatkan jaringan dan sumber daya BUMN, inisiatif ini dirancang untuk memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kapasitas pelaku UMKM, sehingga mereka memiliki daya saing lebih berkompetisi di pasar domestik maupun global.
Selain itu, melalui Bank Himbara yang terdiri dari Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN), melakukan akselerasi dalam Program Penghapusan Piutang Macet UMKM.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan kesempatan baru bagi pelaku UMKM untuk bangkit dan melanjutkan usaha mereka yang terdampak berbagai tantangan ekonomi.
(Gedung Kementerian BUMN. Foto: dok Kementerian BUMN)
3. Peningkatan kualitas UMKM lewat sertifikasi produk
Erick Thohir juga menggandeng Taruna Ikrar melakukan kerja sama strategis dalam peningkatan daya saing dan kualitas UMKM melalui program sertifikasi bagi pelaku UMKM. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat sistem pengawasan dan sertifikasi produk, khususnya produk–produk yang diproduksi oleh UMKM, sehingga UMKM dapat meningkatkan daya saing di pasar global.
Dalam kerja sama ini, BPOM memberikan pendampingan kepada UMKM dalam proses sertifikasi produk dan pengawasan produk yang diproduksi oleh pelaku UMKM, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan, pangan, dan kosmetik.
Kementerian BUMN juga melalui BRI, Pegadaian, dan PNM bersama-sama memberikan dukungan penuh terhadap program sertifikasi produk BPOM melalui program pembiayaan dan pendampingan serta edukasi kepada pelaku UMKM yang ingin mengikuti proses sertifikasi produk BPOM.
BRI menyediakan pembiayaan bagi pelaku
UMKM yang akan melakukan proses Sertifikasi Produk BPOM, Pegadaian menyediakan pembiayaan mikro untuk pelaku UMKM, serta PNM membantu UMKM dalam akses pembiayaan dan pelatihan.
Program pembiayaan ini diharapkan dapat membantu UMKM dalam meningkatkan kualitas produk mereka serta memenuhi standar yang diperlukan untuk mendapatkan sertifikasi BPOM.
4. Kolaborasi antarinstansi
Keberhasilan 100 hari kerja ini juga mencerminkan sinergi antar-instansi yang semakin solid. Perusahaan-perusahaan BUMN tidak hanya berperan sebagai penggerak pembangunan infrastruktur, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam mempercepat pemberdayaan masyarakat melalui sektor UMKM dan memastikan kualitas produk yang beredar melalui BPOM.
Keberhasilan sinergi dan kolaborasi ini menjadi pendorong untuk langkah berikutnya. Menteri BUMN bersama Menteri PKP, Menteri UMKM, dan Kepala BPOM akan melanjutkan komitmen demi memperluas jangkauan program-program yang telah dilaksanakan, dengan fokus pada pencapaian yang lebih besar dan pemberdayaan masyarakat yang lebih merata di seluruh Indonesia.